Penyerapan Co2 Menggunakan Adsorben Karbon Aktif Dari Arang Tempurung Kelapa Pada Pemurnian Biogas Dalam Kolom
Main Authors: | Bajo, Patrisius A. S., Samosir, Jose R. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178142/1/JOSE%20-%20PATRISIUS%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/178142/ |
Daftar Isi:
- Biogas merupakan salah satu energi terbarukan yang mulai dikembangkan. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan–bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob. Komposisi biogas yang dihasilkan secara umum memiliki komposisi kadungan metana sekitar 50-70%, karbondioksida sekitar 30-59% dan sisanya adalah kandungan pengotor lain seperti nitrogen, hidrogen, hidrogen sulfida, dan air. Karbondioksida (CO2) merupakan zat pengotor yang konsentrasinya paling banyak dibandingkan zat pengotor lain dalam biogas sehingga perlu untuk dihilangkan atau dikurangi jika ingin mendapatkan biogas yang kandungan metana (CH4) nya tinggi dan kalor pembakaran yang bagus. Terdapat banyak metode untuk mengurangi karbondioksida (CO2) pada biogas, salah satunya adalah dengan proses adsorpsi. Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan suatu substansi pada permukaan zat padat/adsorben. Penelitian ini menggunakan karbon aktif dari tempurung kelapa sebagai adsorben pada penyerapan CO2 dari biogas. Arang tempurung kelapa perlu diaktivasi terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai adsorben. Aktivasi ini bertujuan untuk membentuk pori baru dari arang aktif agar memiliki luas area yang luas sehinga dapat menyerap CO2. Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi larutan NaOH untuk aktivasi arang tempurung kelapa divariasikan dengan konsentrasi 1 M, 2M, dan 3 M. Proses adsorpsi berlangsung pada suhu ruang dengan massa karbon aktif yang digunakan sebanyak 500 gramm di dalam kolom dengan laju alir 0,3 L/menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas adsorpsi adsorben dari adsorben karbon aktif yang teraktivasi lebih tinggi dibandingkan dengan adsorben karbon aktif tidak teraktivasi, dimana nilai kapasitas adsorpsi adsorben tertinggi dihasilkan oleh adsorben karbon aktif NaOH kensentrasi 1 M, dengan nilai tertinggi yaitu 1,3 X 10-2 mol CO2/gr adsorben. Nilai kapasitas adsorpsi tertinggi karbon aktif teraktivasi 2 M, 3 M, dan karbon aktif tidak teraktivasi berturut-turut adalah 1,1 X 10-2 mol CO2/gram adsorben, 1,1 X 10-2 mol CO2/gram adsorben, dan 8,6 X 10-3 mol CO2/gram adsorben. kapasitas adsorpsi adsorben karbon setelah diaktivasi mengalami peningkatan sebesar 2,5 kali lebih besar deibandingkan adsorben tidak teraktivasi.