Adsorpsi Cr(Vi) Menggunakan Karbon Aktif Limbah Ampas Kopi Dengan Variasi Massa Adsorben Dan Konsentrasi Cr(Vi)

Main Authors: Adummahendra, Adiatma, Ghiffary, Muhammad Alif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178131/1/Adiatma%20Adummahendra%20%26%20Muhammad%20Alif%20Ghiffary_Skripsi%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/178131/
Daftar Isi:
  • Salah satu industri logam yang berkembang yaitu industri elektroplating. Seiring dengan meningkatnya produksi dari industri elektroplating, selain meningkatkan produk yang bermanfaat, industri ini juga menghasilkan produk yang tidak diinginkan berupa limbah cair yang dihasilkan dapat mengandung logam berat kromium (Cr). Kromium sebagai salah satu limbah logam berat, dalam bentuk heksavalen (Cr (VI)) dapat menyebabkan resiko kesehatan bagi manusia termasuk resiko perubahan gen dan bahaya karsinogenik. Kadar krom heksavalen pada limbah cair industri pelapisan logam berkisar 105,65 ppm. Nilai kadar tersebut melebihi ambang batas yang ditetapkan pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Pelapisan Logam Dan Galvanis yaitu sebesar 0,1 mg/L. Oleh karena itu dilakukan pengurangan kadar Cr(VI) dalam limbah cair indutri elektroplating dengan cara adsorpsi untuk memenuhi baku mutu kuaitas air bersih. Penurunan kadar Cr(VI) dilakukan dengan metode adsorpsi menggunakan adsorben karbon aktif. Karbon aktif dibuat dari ampas kopi dengan cara karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi ampas kopi menjadi karbon berlangsung pada suhu 600±10 ̊ C selama 120 menit, sedangkan proses aktivasi kimia dengan cara impregnasi menggunakan 0.1M HCl selama 48 jam dengan pengadukan ω= 500 rpm pada suhu ruang. Limbah Cr(VI) sintetis dibuat dengan menggunakan senyawa K2Cr2O7 dengan variasi konsentrasi 70 ppm, 90 ppm, 100 ppm, 110 ppm dan 130 ppm; dan variasi massa adsorben karbon aktif yang digunakan sebanyak 0.1 gram, 0.5 gram dan 1 gram. Pengukuran konsentrasi sampel limbah Cr(VI) setelah adsorpsi dapat dilakukan dengan spektrofotometer Uv-Vis. Karbon aktif diakukan standarisasi untuk memenuhi standar (SNI) 06-3730-1995 tentang arang aktif teknis. Hasil karakterisasi karbon aktif ampas kopi didapatkan kadar air sebesar 7%; kadar abu sebesar 3%; kadar zat mudah menguap sebesar 33%; dan kadar karbon sebesar 64%. Selain itu, karbon dan karbon aktif dari ampas kopi dilakukan pengujian XRF untuk mengetahui kadar mineral oksida yang terkandung; BET untuk mengetahui luas permukaan, ukuran pori serta volume pori; dan FTIR untuk mengetahui gugus fungsi yang ada. Hasil uji XRF menunjukkan terjadinya penurunan kadar abu setelah mengalami aktivasi sehingga terjadi peningkatan luas permukaan spesifik dan total volume pada karbon aktif yang ditunjukkan dari hasil uji BET; sedangkan uji FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi yang dapat membantu proses adsorpsi Cr(VI) diantaranya gugus karboksil (-COOH), hidroksil (-OH) dan amina (-NH3). Hasil adsorpsi dalam penurunan logam Cr(VI) dengan variasi massa adsorben pada beragam konsentrasi awal Cr(VI) menunjukkan peningkatan persen penyisihan seiring dengan bertambahnya massa adsorben yang digunakan. Persentase penyisihan terbesar didapatkan dengan menggunakan massa adsorben sebanyak 1 gram. Namun terjadi penurunan persentase penyisihan seiring dengan meningkatnya konsentrasi awal adsorbat. Adsorpsi menggunakan karbon aktif dengan massa 0.1 gram, 0.5 gram dan 1 gram diperoleh persentase penyisihan logam Cr(VI) terbesar pada konsentrasi awal adsorbat 70 ppm, diikuti dengan 90 ppm, 100 ppm, 110 ppm dan 130 ppm.