Keandalan Sistem Proteksi Kebakaran Gedung: Studi Kasus Kantor Bupati Kabupaten Bekasi

Main Author: Syadiah, Dinne
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178107/
Daftar Isi:
  • Bangunan kantor termasuk yang bangunan rentan terjadi kebakaran karena terdapat berkas-berkas dan furnitur dari material yang mudah terbakar. Perilaku penghuni bangunan juga berpengaruh terhadap keselamatan penghuni ketika terjadi kebakaran, penghuni bangunan yang cenderung acuh atau tidak mengetahui tentang bahaya kebakaran dapat menjadi salah satu penyebab kebakaran serta dapat menghambat proses evakuasi ketika terjadi kebakaran. Selain perilaku penghuni bangunan, sistem evakuasi kebakaran pada bangunan juga perlu dikaji. Karena ketika terjadi kebakaran, sistem evakuasi dapat menjadi salah satu faktor penghambat proses evakuasi penghuni bangunan dan dapat menimbulkan korban jiwa. Gedung Kantor Bupati Bekasi merupakan pusat aktivitas pemerintahan kabupaten yang memiliki pengguna banguna dengan jumlah yang besar dan aktivitas yang padat pada hari kerja. Selain itu, terdapat berkas berkas penting dan banyaknya perabot yang terbuat dari material mudah terbakar yang dapat menjadi potensi terjadinya kebakaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kuantitatif dengan pendekatan simulasi. Variabel penelitian yang di identifikasi yaitu manajemen proteksi kebakaran, sistem proteksi kebakaran, dan sistem evakuasi bangunan. Metode deskriptif digunakan dalam menjelaskan mengenai manajemen proteksi kebakaran, kemudian metode deskriptifkuantitatif digunakan untuk menjelaskan variabel sistem proteksi kebakaran. Simulasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan program simulasi kebakaran yaitu Pyrosim dan Pathfinder. Keandalan gedung terhadap bahaya kebakaran dilihat dari 4 komponen yaitu kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif, dan sistem proteksi pasif. Kantor Bupati Kabupaten Bekasi belum memiliki manajemen proteksi kebakaran gedung Gedung, Analisa evakuasi yang dilakukan melalui animasi program komputer menunjukan bahwa waktu evakuasi penghuni bangunan dapat lebih cepat dari waktu penyebaran api.