Interferensi Logat Sunda terhadap pelafalan Bahasa Jepang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang dan Sastra Jepang Universitas Brawijaya
Main Author: | Anwar, Khoerul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177971/ |
Daftar Isi:
- Bahasa Sunda merupakan bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia. Bahasa sunda memiliki logat yang sangat khas, logat itulah yang mempengaruhi pembelajar ketika mempelajari bahasa asing. Khususnya saat penutur Sunda mempelajari bahasa Jepang. Seringkali terjadi interferensi dalam pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah: 1) Bagaimana interferensi logat bahasa Sunda terhadap pelafalan bahasa Jepang pada mahasiswa penutur Sunda pembelajar bahasa Jepang Universitas Brawijaya, dan 2) Apa penyebab terjadinya interferensi logat bahasa Sunda terhadap pelafalan bahasa Jepang pada mahasiswa penutur sunda pembelajar bahasa Jepang Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif untuk memberi gambaran secara terperinci. Sumber data yang digunakan adalah rekaman suara tes fonetik dan hasil wawancara mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang dan Sastra Jepang Universitas Brawijaya. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat interferensi yang meliputi 3 kesalahan, yaitu kesalahan pada pelafalan /ꭍ/, /z/ dan /ʦ/. Kemudian terdapat 4 faktor yang menjadi penyebabnya, yakni kedwibahasaan responden, responden merupakan penutur pasif, sedikit waktu yang digunakan dalam berbicara bahasa Jepang, dan terbiasanya menggunakan bahasa Sunda. Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat di berikan, yaitu untuk pembelajar bahasa Jepang sebaiknya dibiasakan berbicara dan mendengar bahasa Jepang agar semakin terbiasa dan lebih menguasai bahasa Jepang sehingga interferensi bahasa sunda dapat berkurang, bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti perbedaan antara bahasa Sunda dan bahasa Jepang pada bidang lainnya atau menjadikan bahasa lain sebagai penelitian