Analisis Kedalaman Perairan Dihubungkan Dengan Pola Transpor Sedimen Di Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur
Main Author: | Usman, Rama Putra Hajinata |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177939/ |
Daftar Isi:
- Gili Ketapang memiliki potensi yang bagus dalam bidang wisata bahari, sehingga untuk kedepannya memungkinkan untuk ada perkembangan dalam bidang wisata sehingga akan ada pembangunan-pembangunan tepi pantai untuk pengembangan wisata bahari di Gili Ketapang. Dalam pembangunan tepi pantai perlu memerhatikan proses sedimentasi dan transpor sedimen dari daerah yang akan digunakan, Transpor sedimen merupakan gerakan sedimen yang disebabkan oleh faktor oseanografi dan dapat juga diakibatkan juga oleh kegiatan manusia. Transpor sedimen ini yang akan menentukan suatu pesisir atau daerah pelabuhan mengalami sedimentasi atau tidak. Tujuan penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mendapatkan data tentang ukuran butir dan jenis sedimen, pola sebaran arus, dan kedalaman yang ada di sekitar pulau Gili Ketapang. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang didapatkan berupa data sampling sedimen, arus, kedalaman, dan pasang surut. Data sekunder yang digunakan adalah data pasang surut bulan april 2019 dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan data arus musiman dari OSCAR (Ocean Surface Current Analysys Real Time) Pulau Gili Ketapang memiliki karakteristik sedimen yang didominasi oleh Pasir Sedang dengan ukuran diameter sampel 0.25-5 mm, Untuk nilai Sorting, semua stasiun memperoleh hasil Very Well Sorted. Untuk nilai Skewness, diperoleh hasil rata-rata Symmetrical. Untuk Kurtosis diperoleh hasil dengan ratarata Leptokurtic. Kecepatan tertinggi pada pola arus yang ada sebesar 1.4 m/s dan terendah 0.33 m/s dengan arah bergerak dari tenggara menuju bibir pantai dan kemudian di belokan menuju arah barat. Arah angin dalam satu tahun condong bergerak dari Barat Laut dengan kecepatan 0-17 knots. Kedalaman terdangkal sebesar 2.257 meter dan titik terdalam sebesar 22.569 meter. Hasil dari diagram Hjulstrom yang menunjukan pada kedalaman 0-12 meter mengalami Erosion and Transport yang condong ke arah erosion of sand and gravel.