Hubungan Kerapatan Mangrove Dengan Kepadatan Gastropoda Di Ekosistem Mangrove Gunung Anyar, Surabaya

Main Author: Widyawati, Nisa’ayu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177881/
Daftar Isi:
  • Ekosistem mangrove merupakan bagian yang penting dari keseluruhan ekosistem, karena memiliki berbagai fungsi baik secara fisik, ekologi dan ekonomi. Fungsi ekologi ekosistem mangrove sebagai daerah pemijahan (spawning ground), daerah asuhan (nursery ground) dan daerah mencari makan (feeding ground) berbagai macam organisme. Selain itu, Mangrove miliki produktifitas yang tinggi di daerah sekitarnya karena adanya dekomposisi serasah mengakibatkan banyak biota yang hidup di kawasan ini. Salah satu biota yang terdapat pada kawasan hutan mangrove adalah gastropoda. Gastropoda dapat berasosiasi dengan ekosistem mangrove sebagai habitat, tempat memijah, tempat berlindung serta menyediakan makanan berupa bahan organic untuk menunjang pertumbuhan. Perubahan kawasan hutan mangrove akan menimbulkan dampak bagi ekosistem mangrove itu sendiri serta biota – biota yang hidup didalamnya, termasuk gastropoda yang memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai habitat dan fungsi ekologi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui struktur komunitas gastropoda di ekosistem mangrove Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar Tambak, Surabaya serta untuk mengetahui kerapatan mangrove dan hubungannya dengan kepadatan gastropoda di ekosistem mangrove Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar Tambak, Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2019 dan ada sebanyak 4 stasiun di lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan untuk identifikasi mangrove adalah metode line transek dengan ukuran 10x10m2 dengan arah tegak lurus dari tepi laut. Metode penelitian untuk gastropoda menggunakan metode line transek dengan lima buah subplot 1x1m2 dalam satu transek. Sampel tanah diambil bersamaan dengan pengukuran kualitas air. Pengambilan sampel dilakukan pada saat perairan surut. Analisa hubungan kerapatan mangrove dengan kepadatan gastropoda dilakukan menggunakan analisa regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis mangrove di kawasan ini yaitu Rhizophora mucronata, Avicennia Alba dan Avicennia marina. Gastropoda yang ditemukan sebanyak sembilan spesies yaitu T. telescopium, C. cingulata, N. tigrina, E. aurisjudae, P. varicosa, M. trapa, V. myristica, T. javana dan N. reeveanus. Hasil penelitian didapatkan nilai kerapatan tertinggi pada stasiun I yaitu sebesar 1100 ind/ ha masuk dalam kategori sedang dan stasiun IV memiliki nilai kerapatan mangrove paling rendah yatu sebesar 766,67 ind/ ha. Nilai kepadatan gastropoda tertinggi pada stasiun I yaitu sebesar 102 ind/ m2 dan stasiun IV memiliki nilai kepadatan terendah yaitu sebesar 82 ind/ m2. Pengukuran kualitas air didapatkan hasil yang masih memadai untuk kehidupan gastropoda di wilayah ekosistem mangrove Gunung Anyar, Surabaya. Jenis substrat yang didapatkan dari keempat stasiun yaitu adalah lumpur. Perhitungan kerapatan mangrove dengan kepadatan gastropoda diolah menggunakan regresi linier dan didapatkan hasil R sebesar 9,89974. Dari hasil yang diperoleh bahwa adanya hubungan yang kuat antara kerapatan mangrove dengan kepadatan gastropoda karena substrat yang sesuai bagi kehidupan gastropoda dan makanan yang memadai untuk kelangsungan hidup gastropoda.