Pengaruh Lama Perendaman Jaring Terhadap Hasil Tangkapan Jaring Insang Dasar (Bottom Gillnet) Di Muncar Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur
Main Author: | Bastian, Faisal Anang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177872/1/FAISAL%20ANANG%20BASTIAN%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/177872/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Banyuwangi khususnya di kecamatan Muncar, banyak alat tangkap yang digunakan. Jenis alat tangkap yang ada di Banyuwangi ada tiga jenis, salah satunya adalah jaring insang atau jaring insang dasar. Jaring insang dasar merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan (nasional dan internasional) untuk menangkap ikan di laut. Jaring insang dasar termasuk alat penangkap ikan yang pasif, selektif dan juga ramah lingkungan. Jaring insang dasar adalah alat tangkap pasif yang prinsipsinya alat tangkap tersebut hanya menunggu ruaya ikan. Pada umumnya jaring insang dasar terbuat dari monofilament dan berbentuk persegi, membentang panjang secara horizontal, dengan pelampung pada jaring bagian atas dan pemberat di bagian bawah. Ukuran mata jaring yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan karang biasanya berkisar antara 1-4 inci. Jenis ikan yang tertangkap pada Gill net dasar di daerah Muncar, Banyuwangi yaitu, ikan peperek (Leiognathus splendens), ikan biji nangka (Uppeneus moluccensis), ikan kerong-kerong (Terapon theraps), ikan gulamah (Pennahia anea), ikan kerapu lumpur (Epinephelus coioides), ikan selanget (Anodontostoma chacunda), ikan sebelah (Psettodes erumei), dan udang putih (Penaeus merguiensis). Perendaman jaring selama 60 menit adalah waktu yang efektif, dimana hasil tangkapan dalam jumlah berat dan ekor, perlakuan 60 menit memiliki hasil yang lebih banyak daripada perlakuan 30 menit dan 90 menit. Pada perlakuan pertama dengan perendaman 30 menit mendapatkan hasil tangkapan sebanyak 513 ekor sebesar 34,9 kg. Pada perlakuan kedua dengan perendaman 60 menit mendapatkan hasil tangkapan sebanyak 802 ekor sebesar 66,2 kg. Pada perlakuan ketiga dengan perendaman 90 menit mendapatkan hasil tangkapan sebanyak 609 ekor, sebesar 49,8 kg. Saran yang diperoleh dari penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut menggunakan lebih dari satu faktor agar mengetahui pengaruh dari faktor tersebut dan perlu adanya dilakukan penelitian di tempat yang lain sehingga bisa mengetahui variasi hasil tangkapan dan waktu perendaman yang efektif.