Efektifitas Pengangkutan Sampah di TPS/Kontainer Kota Maumere
Main Author: | Setiawan, Antonius Eko |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177865/1/Antonius%20Eko%20Setiawan%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/177865/ |
Daftar Isi:
- Sampah merupakan hasil dari adanya kegiatan manusia, semakin banyak jumlah penduduk maka semakin banyak pula jumlah sampah yang dihasilkan. Salah satu yang menjadi permasalahan sistem pengelolaan persampahan adalah pengangkutan persampahan. Kota Maumere merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Sikka dengan dengan beragam aktivitas masyarakat yang terpusat di sana. Hal ini berakibat bertambahnya jumlah volume sampah yang dihasilkan dan diangkut baik ke tempat penimbunan sementara (TPS) maupun ke tempat penimbunan akhir (TPA). Tujuan penelitian iniKondisi TPS di Kota Maumere memperlihatkan adanya permasalahan dalam sistem pengangkutan sampah. Pada beberapa TPS sering terlihat tumpukan sampah pada saat TPS harus berada dalam kondisi bebas sampah. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat keefektifitan sistem pengangkutan di TPS belum mencapai 100%, sehingga perlunya penelitian terkait Efektifitas Pengangkutan Sampah di TPS/Kontainer Kota Maumere dengan tujuan dalam penelitian ini adalah mengukur nilai efektifitas pengangkutan sampah di TPS/kontainer, menentukan rute tercepat pengangkutan sampah dari TPS/kontainer menuju TPA dan menghitung perbandingan besar biaya operasional kendaran terkait bahan bakar kendaraan dan emisi gas buang akibat adanya perubahan rute pengangkutan dan eksisting. Penelitian ini mengukur tingkat efektifitas sistem pengangkutan persampahan yang ada di Kota maumere berdasarkan Standart Nasional Indonesia tentang pengelolaan sampah di permukiman. Perbandingan kondisi eksisting yang ada dengan standar, menunjukan sistem pengangkutan belum berjalan secara efektif. Oleh karena itu, perbaikan sistem pengangkutan diusulkan yang meliputi lingkup pelayanan lokasi TPS dan pola pengangkutan. Rute pengangkutan ditentukan dengan Network Analyst sehingga didapatkan rute pengangkutan tercepat. Dengan adanya optimasi rute yaitu rute tercepat, maka dapat diketahui perbandingan jumlah emisi yang dihasilkan dalam kondisi eksisting maupun setelah adanya optimasi rute berdasarkan faktor emisi gas buang kendaraan, serta dapat diketahui konsumsi bahan bakar kendaraan maupun biaya operasional terkait bahan bakar kendaraan. Dari hasil penelitian diketahui sistem pengangkutan sampah yang ada belum sepenuhnya berjalan dengan baik terbukti beberapa wilayah belum sepenuhnya terlayani, sehingga perlu penambahan sarana persampahan untuk dapat melayani seluruh wilayah yang ada. Dengan adanya optimasi rute yang ada, jumlah emisi yang dihasilkan lebih sedikit serta kebutuhan bahan bakarnya dapat lebih hemat perharinya.