Modal Sosial Pada Kelompok Nelayan Rukun Jaya Di Dusun Sendangbiru, Malang

Main Author: Huraira, Muhammad Gusti Agung
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177832/
Daftar Isi:
  • Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah pesisir bermatapencaharian sebagai nelayan. Nelayan tersebut membentuk sebuah kelompok nelayan berdasarkan kesamaan latar belakang. Seperti nelayan di wilayah pesisir Sendangbiru, Kabupaten Malang membentuk sebuah kelompok nelayan. Kelompok nelayan tersebut dinamakan kelompok nelayan Rukun Jaya. Kelompok ini digunakan sebagai wadah bagi para nelayan untuk bertukar informasi maupun berinteraksi satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi modal sosial yang terbangun pada Kelompok Nelayan Rukun Jaya dan menganalisa peran modal sosial pada Kelompok Nelayan Rukun Jaya. Pada penelitian ini menggunakan metode dekriptif dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambillan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu snowball sampling. Berdasarkan hasil penelitian modal sosial pada Kelompok Nelayan Rukun Jaya, pada komponen kepercayaan menjadi titik awal membentuk dinamika sosial Kelompok Nelayan Rukun Jaya. Kepercayaan yang mampu memuat pondasi nelayan menjadi Kelompok Nelayan Rukun Jaya. Kepercayaan juga berperan membentuk jaringan sosial sebagai wujud interaksi sosial. Jaringan sosial terjalin dari hal kecil seperti jaringan pertemanan hingga membesar membentuk kelompok. Dari kepercayaan dan jaringan ini diikat oleh norma yang sangat berperan penting dalam mengontrol segala bentuk perilaku kelompok. Norma sosial yang menjunjung nilai-nilai kepentingan bersama ini terlihat dari adanya rasa solidaritas nelayan. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan peran modal sosial sangatlah penting untuk membentuk identitas kelompok. Peran modal sosial yang mengikat, mengaitkan dan menjembatani terlihat di Kelompok Nelayan Rukun Jaya. Modal sosial mengikat akan menjadi perekat dan pengikat anggota kelompok karena adanya kesamaan kepentingan untuk mempertahankan eksistensi kelompok. Modal sosial mengaitkan merupakan potensi yang dapat mensinergiskan modal sosial kelompok. Modal sosial linking ini akan membuka hubungan vertikal dengan instansi pemerintah seperti Dinas Perikanan maupun dengan Perhutani. Modal sosial menjembatani merupakan kemampuan Kelompok Nelayan Rukun Jaya dalam membuka hubungan dengan kelompokkelompok lain. Dengan hal ini, adanya pengakuan dari kelompok-kelompok lain, Kelompok Nelayan Rukun Jaya telah memanfaatkan dimensi sosial bridging dengan baik demi pengembangan kelompok secara universal. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah modal sosial di dalam Kelompok Nelayan Rukun Jaya masih belum dikatakan berjalan dengan baik. Kurangnya kepedulian dan rasa memiliki di tubuh anggota sehinggaviii bonding tidak terlalu terlihat dikarenakan belum adanya suatu kegiatan yang membuat nelayan menjadi aktif dan berpartisipasi di dalam kelompok. Tidak hal itu juga, Kelompok Nelayan Rukun Jaya juga dapat menjadi wadah nelayan Sendangbiru, walaupun modal sosial linking dan bridging Kelompok Nelayan Rukun Jaya dapat dikatakan baik. Sehingga didapatkan saran untuk Kelompok Nelayan Rukun Jaya harus mengadakan kegiatan-kegiatan yang mecakup seluruh elemen masyarakat nelayan Sendangbiru agar modal sosial bonding dapat tumbuh dan tertanam dengan baik demi kepentingan bersama dan membentuk kelompok nelayan yang kuat.