Perbandingan Metode Perhitungan Karang Hidup Menggunakan Program Cpce Dan Imagej Di Wilayah Perairan Cagar Alam Pulau Sempu
Main Author: | Ramadhani, Anindyta Fitria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177711/ |
Daftar Isi:
- Terumbu karang memiliki manfaat dan peranan penting, bagi ekosistem dan manusia. Ekosistem terumbu karang telah mengalami banyak perubahan, di kurun waktu beberapa dekade terakhir dalam skala global. Rusaknya ekosistem terumbu karang, banyak dipengaruhi oleh kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumberdaya laut. Pengamatan secara langsung melihat kondisi terumbu karang penting dilakukan, untuk mengetahui perubahan – perubahan yang terjadi. Teknologi saat ini, telah berkembang untuk mempermudah perhitungan data kondisi terumbu karang. Ada beberapa program yang sering digunakan untuk mengetahui kondisi karang hidup, salah satunya adalah CPCe (Coral Point Count with Excel extension) dan ImageJ (Image Processing and Analysis in Java). Terdapat tiga tujuan dalam penelitian ini. Tujuan pertama yaitu mengetahui perbedaan hasil kondisi terumbu karang menggunakan program CPCe dan ImageJ. Tujuan kedua yaitu mengetahui metode analisis data yang telah diambil menggunakan program CPCe dan ImageJ untuk mendapatakan data – data yang kuantitatif. Tujuan ketiga yaitu menentukan program pengolahan data karang yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengambilan data yang dilakukan pada 15 – 19 Maret 2019 dan pengolahan data yang dilakukan pada 27 Maret – 29 April 2019. Pengambilan data dilaksanakan di enam stasiun Perairan Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang, yaitu Kondang Buntung (Depan), Teluk Semut 1, Teluk Semut 2, Waru-waru, Watu Meja 1 dan Watu Meja 2. Data yang diambil dalam penelitian ini, yaitu data parameter fisika dan kimia perairan dan data kondisi tutupan karang hidup. Data parameter fisika yang diambil yaitu, kecerahan dan suhu, sedangkan data parameter kimia yang diambil yaitu oksigen terlarut (DO), salinitas, dan pH. Data kondisi tutupan karang hidup diambil dengan menggunakan metode Underwater Photo Transect (UPT). Pengambilan data kondisi tutupan karang hidup dibantu dengan kamera underwater. Pengolahan data untuk mendapatkan hasil persentase karang hidup menggunakan program CPCe dan ImageJ. Perhitungan stastistika data menggunakan perangkat lunak Ms. Excel 2010, dan SPSS. Kondisi terumbu karang di Perairan Cagar Alam Pulau Sempu masuk dalam kategori rusak berat berdasarkan hasil pengolahan data pada program CPCe maupun ImageJ yaitu dengan persentase masing-masing 14,73% dan 13,37%. Metode yang digunakan pada program CPCe adalah simple random point dimana metode ini merupakan teknik penarikan sampel, dengan populasinya adalah semua biota dan substrat yang ada di dalam foto, sedangkan sampelnya adalah titik-titik acak pada foto. Metode yang digunakan pada program ImageJ berupa proses digitasi pada setiap karang hidup, dimana teknik yang digunakan pada ImageJ berupa penggambaran (delineated) batas-batas substrat/biota. Kedua program ini memanfaatkan piksel pada suatu gambar. Tidak ada perbedaan penyebaran data serta rata-rata nilai yang signifikan pada program CPCe dan ImageJ pada 6 stasiun yang berbeda. Program yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan mengolah data karang adalah program CPCe menurut hasil skoring menggunakan metode MPE.