Analisis Pelaksanaan Pemeriksaan Barang Impor Terkait Penerimaan Kepabeanan

Main Author: Maharani, Kirana Dewi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177640/1/Kirana%20Dewi%20Maharani.pdf
http://repository.ub.ac.id/177640/
Daftar Isi:
  • Perdagangan Internasional sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Melakukan ekspor dan impor merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah instansi pemerintah yang menangani kegiatan perdagangan ekspor maupun impor. DJBC mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakn di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Salah satu bentuk kegiatan pengawasan yang berhubungan erat dengan penerimaan kepabeanan adalah pemeriksaan pabean. Pemeriksaan pabean pada dasarnya dilakukan untuk memperoleh data dan penilaian yang tepat mengenai pemberitahuan pabean dalam bentuk penelitian terhadap dokumen dan pemeriksaan atas fisik barang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pelaksanaan pemeriksaan terhadap barang impor terkait penerimaan kepabeanan di KPPBC TMP Tanjung Perak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis data model Miles and Huberman. Lokasi dalam penelitian ini adalah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Perak Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan pemeriksaan barang impor terkait penerimaan kepabeanan di KPPBC TMP Tanjung Perak sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diketahui bahwa prosedur pemeriksaan kepabeanan berpengaruh terhadap penerimaan kepabeanan tiap tahunnya meningkat. Dalam pelaksanaan pemeriksaan barang impor terdapat faktor pendukung antara lain lingkungan kerja, kerjasama dengan instansi lain, dan importir. Selain itu ada faktor hambatan kurangnya tenaga kerja bongkar muat, ijin dari instansi di area Tanjung Perak dan ketidak jujuran beberapa importir dalam memberitahukan barang yang diimpor.