Analisis Prediksi Financial Distress Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Springate (S-Score) (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017)

Main Author: Nugroho, Irvan Prastomo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177575/1/Irvan%20Prastomo%20Nugroho.pdf
http://repository.ub.ac.id/177575/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan konsumen rokok terbesar keempat di dunia dan terbesar pertama di ASEAN. Tembakau merupakan penghasil terbesar dalam pendapatan cukai Indonesia. Di Indonesia Industri rokok memiliki hambatan seperti kenaikan cukai yang cenderung meningkat setiap tahun serta Undang-Undang kesehatan yang membuat produksi rokok menurun. Hambatan yang terjadi berpotensi menurunkan produktivitas produksi rokok sehingga mengakibatkan financial distress bagi perusahaan yang bergerak di bidang produksi rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi financial distress pada perusahaan sub sektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017 dengan menggunakan Metode Springate (S-Score). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian yang diteliti ada perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh, yaitu keseluruhan populasi yang berjumlah 4 menjadi seluruh sampel penelitian. Sumber data yang digunakan berasal dari laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi perusahaan yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa perhitungan Springate S-Score yang mengkombinasikan empat jenis rasio keuangan, yaitu modal kerja terhadap total aktiva (A), EBIT terhadap total aktiva (B), EBT terhadap hutang lancar (C), penjualan terhadap total aktiva (D), dan untuk dapat memprediksi perusahaan berada dalam zona sehat (Z > 0,862) atau zona financial distress (Z < 0,862). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 1 perusahaan yang berada pada zona financial distress selama periode 2013-2017, yaitu PT Bentoel Internasional Investama Tbk. 3 perusahaan lainnya, yaitu PT Gudang Garam Tbk, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk berada pada zona sehat selama periode 2013-2017. PT Bentoel Internasional Investama Tbk berada dalam zona financial distress karena nilai EBIT dan EBT yang negatif selama lima tahun berturut-turut. Apabila perusahaan ingin terhindar dari zona financial distress di masa yang akan datang, diharapkan perusahaan untuk memperbaiki kondisi keuangannya.