Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Minat Penggunaan Financial Technology Peer To Peer Lending

Main Author: Yuniarti, Veronica
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177466/1/Veronica%20Yuniarti.pdf
http://repository.ub.ac.id/177466/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepercayaan, kemudahan, kegunaan, kualitas pelayanan, kesesuaian, keunggulan relatif dan risiko terhadap minat penggunaan Financial Technology Peer to Peer Lending. Penelitian ini didasarkan pada pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dan Innovation Diffusion Theory (IDT). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei kuesioner dan wawancara. Responden penelitian ini adalah 142 pengguna layanan Financial Technology Peer to Peer Lending di Indonesia. Metode analisis data menggunakan analisis SEM - Partial Least Square dengan bantuan software SmartPLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemudahan, kualitas pelayanan dan kesesuaian berpengaruh positif terhadap minat penggunaan Financial Technology Peer to Peer Lending. Sedangkan, kepercayaan, kegunaan, keunggulan relatif dan risiko tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan Financial Technology Peer to Peer Lending. Hal ini dikarenakan semakin maraknya Peer to Peer Lending ilegal di Indonesia sehingga beberapa masyarakat masih merasa ragu dan takut mengenai risiko keamanan produk seperti penipuan ataupun penyalahgunaan data pribadi dalam melakukan layanan pinjaman online. Masyarakat juga mengaku jika ada beberapa layanan Peer to Peer Lending melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur peminjaman secara online sehingga layanan face to face seperti Bank masih dianggap lebih unggul dan efektif dalam melakukan pinjaman meskipun layanan pinjaman online dianggap mudah dalam penggunaannya. Hal tersebut dikarenakan semakin mudahnya penggunaan layanan Financial Technology Peer to Peer Lending dalam melakukan pinjaman online membuat masyarakat loss control atau tidak dapat mengkontrol keuangan mereka sehingga kegunaan dan manfaat dari layanan tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat.