Studi Fenomenologi Pengalaman Perawat Dalam Penerapan Manajemen Pelayanan Kegawatan Pasien Sindrom Koroner Akut DICVCU Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
Main Author: | Lestari, Ayu Wahyuni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177426/ |
Daftar Isi:
- Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan salah satu jenis gangguan kardiovaskular yang paling banyak menyebabkan angka kematian yang tinggi (PERKI, 2015). Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama dari seluruh penyakit tidak menular dan bertanggung jawab atas 17,5 juta kematian atau 46% dari seluruh kematian penyakit tidak menular. Dari data tersebut diperkirakan 7,4 juta kematian adalah serangan jantung akibat penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,7 juta adalah stroke (Jim & Joseph, 2016). Tingginya angka kematian pada pasien SKA disebabkan karena berbagai macam faktor salah satunya yaitu keterlambatan dalam penanganan. Keterlambatan dalam penanganan SKA dapat mengakibatkan kematian (JAMA, 2010).Tingginya angka kematian pada pasien SKA dapat diantisipasi dengan memberikan pelayanan kegawatan yang berkualitas. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas, perawat masih belum sepenuhnya menerapkan manajemen pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan. Selain itu belum dilakukannya penilaian terhadap kinerja perawat CVCU bisa menjadi salah satu penyebab tidak menerapkan manajemen pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan di lingkungan rumah sakit. Dalam pelaksanaan manajemen pelayanan perawat memiliki pengalaman yang berbeda-beda.Hal ini akan menentukan keputusan yang akan diambil dalam menangani pasien SKA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Penelitian ini memperoleh izin komisi etik penelitian kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan nomor: 216 / EC / KEPK / 06 /2017 dan etik Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dengan nomor: 400/139/K.3/302/2017. Partisipan dalam penelitian ini adalah 8 orang perawat yang vii bekerja di ruang CVCU, RSSA Malang Jawa Timur Indonesia. Tidak ada perawat yang menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian. Sampel penelitian dipilih dari populasi menggunakan pendekatan purposive sampling (Streubert and Carpenter, 2011) berdasarkan kriteria inklusi meliputi: perawat memiliki pengalaman bekerja di ruang CVCU minimal 1 tahun, pernah merawat pasien dengan SKA, dan telah mengikuti pelatihan Basic Cardiac Life Support (BCLS). Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur dan peneliti sebagai instrumen utamanya. Proses analisa data kualitatif diawali dengan membuat transkrip rekaman wawancara. Penelitian ini menggunakan metode analisis tematik data sesuai dengan teori Braun and Clarke (2013). Hasil analisis adalah keputusan kata kunci, kategori, sub tema dan tema. Hasil penelitian ini meliputi karakteristik partisipan di antaranya usia partisipan antara 25-50 tahun dan lama masa bekerja berada pada rentang 1-20 tahun. Latar belakang pendidikan partisipan didominasi oleh D4 yaitu sebanyak 3 orang dan sebagian besar partisipan berstatus PNS yaitu sebanyak 5 orang. Keseluruhan partisipan memiliki sertifikat BCLS. Menurut hasil analisi data kualitatif, 7 tema dapat diidentifikasi berdasarkan jawaban partisipan yaitu merasa dalam menjalankan perencanaan sebatas membuat usulan, selalu dlibatkan dalam pengaturan pelayanan, pentingnya kerjasama tim intra dan inter professional, kadang merasa terjadi ketidakadilan dalam pemberian pelayanan, mengeluh ketidakpatuhan keluarga pasien sering mengganggu aktifitas perawat, beban kerja meningkat dan keterbatasan tenaga menyebabkan kelelahan serta menginginkan peningkatan mutu pelayanan yang berkualitas. Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan, sehingga diperlukan kerjasama dari berbagai macam unsur yang terkait. Manajemen pelayanan terdiri dari empat unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun peran perawat dalam menjalankan perencanaan sebatas membuat usulan kepada pimpinan terkait tentang kebutuhan-kebutuhan selama proses pemberian layanan. Selain memilki wewenang untuk memberikan usulan, perawat dalam menjalankan manajemen selalu dilibatkan dalam pengaturan viii pelayanan, untuk mencapai pemberian pelayanan yang berkualitas dibutuhkan kerjasama tim intra dan interprofesional yang melibatkan berbagai disiplin profesi kesehatan, akan tetapi dalam proses pelaksanaan kadang terjadi ketidakadilan dalam pemberian pelayanan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan manajemen pelayanan kegawatan . Selain itu, sering kali ketidakpatuhan keluarga pasien sering mengganggu aktivitas perawat yang menyebabkan tindakan perawat tidak optimal dan lingkungan menjadi crowded serta keterbatasan tenaga dan beban kerja meningkat sering kali masih menjadi salah satu hambatan dalam pemberian pelayanan yang optimal. Harapan dalam peningkatan mutu pelayanan menjadi prioritas utama dalam mencapai pelayanan yang berkualitas.