Analisis Kemampuan Bakteri Dari Perairan Tercemar Yang Berpotensi Sebagai Agen Bioremediasi Limbah Hidrokarbon Minyak Solar

Main Author: Wahyuni, Ainun Ramadhani Tri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177404/
Daftar Isi:
  • Pencemaran yang disebabkan oleh tumpahan atau ceceran minyak solar dilingkungan perairan dapat dipulihkan dengan berbagai cara. Pemulihan tumpahan minyak solar di laut dapat dilakukan dengan cara fisik yaitu dengan menggunakan bahan kimia seperti pelarut organik dengan atau tanpa surfaktan. Hal ini dapat mengakibatkan keracunan pada organisme air dan juga dapat meningkatkan biaya pemulihan. Selain cara di atas, metode lain yang dapat digunakan dalam proses pembersihan perairan yang tercemar oleh minyak solar adalah secara biologi yaitu dengan proses bioremediasi menggunakan bakteri. Mekanisme yang dilakukan oleh bakteri untuk bioremediasi limbah minyak solar disebut dengan biodegradasi. Metode ini memiliki banyak kelebihan yaitu lebih murah, lebih aman dan tidak menghasilkan senyawa toksik terhadap lingkungan perairan (Kittel et al., 1994). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember-Januari 2018. Pelaksanaan kultur bakteri akan dilaksanakan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Sedangkan analisis kandungan limbah minyak solar dilaksanakan di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya dan Laboratorium Mikrobiologi UIN Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan. Tahap pertama adalah penentuan bakteri indigenous yang berpotensi sebagai agen bioremediasi hidrokarbon minyak solar. Tahap kedua adalah menguji dan menganalisis kemampuan bakteri indigenous, bakteri Gordonia terrae dan gabungan keduanya dalam mendegradasi limbah hidrokarbon minyak solar. Parameter analasisi degradasi meliputi Total Petroleum Hidrokarbon (TPH), Gas Chromatography (GC-MS) dan uji aktivitas enzim monooksigenase dan enzim dioksigenase. Pada penelitian ini didapatkan bakteri indigenous yang diisolasi dari perairan tercemar minyak solar yang mampu dijadikan sebagai agen bioremediasi limbah hidrokarbon. Secara keseluruhan sel isolat bakteri mampu tumbuh dalam media minyak solar serta terdapat perbedaan kemampuan bakteri indigenous, Gordonia terrae dan gabungan keduanya dalam mendegradasi limbah hidrokarbon minyak solar pada konsentrasi 15 ppm, 30 ppm dan 45 ppm. Hasil persentase penurunan degradasi minyak solar 15 ppm tertinggi oleh bakteri indigenous sebesar 67%, sedangkan persentase penurunan degradasi minyak solar 30 ppm tertinggi oleh gabungan bakteri indigenous+Gordonia terrae sebesar 77% dan persentase penurunan degradasi minyak solar 45 ppm tertinngi oleh gabungan bakteri indigenous+Gordonia terrae sebesar 86%.