Pengaruh Pemberian Ekstrak Bengkoang (Pachyrhizus erosus) terhadap Ekspresi Estrogen Reseptor Beta Dan Jumlah Epitel Endometrium Pada Tikus Wistar Model Hipoestrogen dengan DMPA

Main Author: -, Suryanti. S
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177373/1/Suryanti.S.pdf
http://repository.ub.ac.id/177373/
Daftar Isi:
  • Hipoestrogen merupakan kondisi kekurangan hormon estrogen yang banya ditemukan pada wanita menopouse dan akseptor kontrasepsi hormonal. Salah satu kontrasepsi yang banyak digunakan adalah Depot-Medroxy Progesterone Acetate (DMPA). DMPA mengandung progesteron yang dapat menekan produksi estrogen sehingga menyebabkan turunnya ekspresi estrogen reseptor dan atrofi pada endometrium. Fitoestrogen merupakan senyawa kimia yang memiliki struktur dan mekanisme kerja yang menyerupai estrogen. ERβ merupakan salah satu reseptor estrogen yang memiliki kemampuan berikatan dengan fitoestrogen lebih kuat dibanding reseptor lainnya. Ikatan antara ERβ dan fitoestrogen mampu merangsang proliferasi sel epitel pada endometrium. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak etanol bengkoang (Pachyrhizuz erosus) terhadap ekspresi estrogen reseptor beta dan jumlah epitel endometrium pada tikus wistar model hipoestrogen dengan DMPA. Penelitian merupakan penelitian true-eksperimental untuk menemukan cause effect relationships. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus wistar yang dibagi dalam 5 kelompok sampel yaitu kelompok kontrol negatif (tanpa dipapar DMPA dan tidak diberi ekstrak bengkoang), kelompok kontrol positif (DMPA dengan dosis 2,7 mg), perlakuan 1 (dipapar DMPA dengan dosis 2,7 mg dan ekstrak bengkoang dosis 70 mg/200 g BB), perlakuan 2 (dipapar DMPA dengan dosis 2,7 mg dan ekstrak bengkoang dosis 140 mg/200 g BB), perlakuan 3 (dipapar DMPA dengan dosis 2,7 mg dan ekstrak bengkoang dosis 280 mg/200 gBB). Pada penelitian ini dilakukan swab vagina sebanyak 3 kali yaitu sebelum pemberian paparan DMPA untuk menentukan fase estrus, setelah pemberian paparan DMPA untuk menentukan kondisi hipoestrogen dan sebelum pembedahan untuk menentukan fase proestrus. Setelah pembedahan dilakukan pemeriksaan ekspresi ERβ dengan menghitung jumlah sel yang mengekspresikan ERβ melului pemeriksaan Imunohistokimia pada sel epitel dan stroma endometrium yang hasilnya dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 400kali pada 5 lapang pandang. Selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah epitel endometrium dengan menghitung jumlah epitel permukaan dan epitel kelenjar pada endometrium yang dipotong secara vertikal kemudian dibuat slide histopatologi dan dilakukan pewarnaan Hematoxylin eosin. Jumlah epitel dihitung dengan menggunakan Dotslide Microscope Olympus XC10 dengan pembesaran 400kali pada 5 lapang pandang. Pada hasil pemeriksaan swab vagina ditemukan leukosit dan tidak ada sel yang terkornifikasi. Pada saat kadar estrogen rendah akan ditemukan jumlah leukosit meningkat sebagai respon tubuh untuk melindungi diri terhadap menipisnya sel epitel dan masuknya patogen dengan proses inflamasi. Penelitian ini menemukan terdapat penurunan ekspresi ERβ pada endometrium dan jumlah epitel endometrium pada tikus wistar yang diberikan DMPA. Hal ini terkait dengan kandungan progesteron pada DMPA yang mampu menekan produksi estrogen sehingga menyebabkan inaktivasi pada ERβ dan atrofi pada endometrium. Pemberian bengkoang mampu meningkatkan ekspresi ERβ pada endometrium dan jumlah epitel endometrium pada berbagai dosis dengan korelasi searah. Ekspresi ERβ dan jumlah epitel meningkat secara signifikan pada dosis ketiga (280mg/200gBB). Bengkoang mengandung fitoestrogen jenis daidzein dan genestein yang memiliki peran dan kemampuan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan akibat hipoestrogen sehingga mampu memperbaiki system reproduksi dengan meningkatnya ekspresi ERβ dan jumlah epitel endometrium. DMPA menurunkan ekspresi ERβ dan jumlah epitel endometrium pada tikus wistar model hipoestrogen dengan DMPA. Ekstrak bengkoang meningkatkan ekspresi ERβ dan jumlah epitel endometrium pada tikus wistar model hipoestrogen dengan DMPA.