Pemodelan Pola Arus Untuk Memprediksi Pola Pergerakan Sampah Laut Di Perairan Teluk Banten, Provinsi Banten

Main Author: Sari, Nabilla Permata
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177310/1/NABILLA%20PERMATA%20SARI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/177310/
Daftar Isi:
  • Partickel Trajektori bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan sampah laut yang ada di Perairan Teluk Banten dengan menggunakan metode simulasi secara pemodelan hidrodinamika. Penelitian ini mensimulasikan pergerakan sampah secara trajektori dengan memasukkan parameter oseanografi berupa batimetri, arus, pasang surut, dan angin. Model Hidrodinamika yang terjadi sangat dipengaruhi oleh fenomena musim timur dan musim barat. Metode pengolahan data menggunakan model numerik dua dimensi dan divalidasi dengan data pasang surut menghasilkan nilai eror yang masih sesuai untuk hasil model. Isu mengenai sampah di perairan Teluk Banten yang terbawa arus hingga ke Kepulauan Seribu tidak terbukti dikarenakan pada partickel trajektori pada penelitian ini pola pergerakan sampah yang ada di perairan Teluk Banten mengarah ke Selat Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi secara pemodelan hidrodinamika. Metode pengolahan data menggunakan model numerik dua dimensi dan divalidasi dengan data pasang surut menghasilkan nilai error yang masih sesuai untuk hasil model. Tahap dalam pengolahan data terdiri dari simulasi hidrodinamika, dan simulasi partickel trajektori menggunakan Mike21, validasi nilai pasang surut dengan menggunakan data BIG. Model hidrodinamika Mike 21 flow model (Mike 21 HD) merupakan sebuah sistem model numerik yang mensimulasikan level muka air dan alirannya di estuary dan area pantai. Proses pemodelan dilakukan dengan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam simulasi model. Data-data yang dibutuhkan diantaranya peta batimetri, data angin, dan data pasang surut. Data-data tersebut digunakan sebagai input dalam pemodelan. Dari data batimetri kemudian dilakukan pengaturan konfigurasi model dengan pengaturan mesh dan kedalaman model.Tahap deskriptif dilakukan untuk mengetahui kondisi hidrooseanografi, menggambarkan fakta-fakta atau fenomena-fenomena yang terjadi pada hasil model. Arus merupakan salah satu faktor yang mendukung perpindahan sampah laut di perairan dengan jarak yang cukup jauh. Pergerakan sampah laut yang terdapat di perairan teluk banten mengarah ke Selat Sunda pola arus yang berada di Teluk Banten mengarah dari timur menuju barat daya. Pergerakan menuju Selat Sunda terjadi saat Musim Timur dan Musim Barat. Hal ini terjadi karena Agustus merupakan musim timur yang menyebabkan arah pergerakan sampah laut di Teluk Banten pada bulan Agustus dan Desember atau pada Musim Timur dan Musim Barat keduanya mengarah ke Selat Sunda.