Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process ( FAHP ) Sebagai Sistem Pakar Untuk Menentukan Status Gizi Balita
Main Author: | Widodo, Anang Aris |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177301/1/Anang%20Aris%20Widodo%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/177301/ |
Daftar Isi:
- Kesehatan adalah masalah yang mendapat fokus utama dari pemerintah. Teknologi informasi selayaknya dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup serta mempermudah aktifitas keseharian manusia dalam segala bidang, khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia. Salah satu bidang yang menjadi kebutuhan dasar adalah kesehatan, baik yang terkait dengan pencegahan atau pengobatan. Di antara aktivitas pencegahan terhadap gangguan kesehatan adalah monitoring terhadap status dan asupan gizi serta monitoring terhadap gejala-gejala fisik pada tubuh manusia. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat – zat gizi. Status gizi digunakan untuk mengetahui kesehatan anak. Secara umum status gizi lebih dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu: status gizi lebih, status gizi baik, status gizi sedang, status gizi kurang, status gizi buruk. Penilain status gizi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Di Indonesia cara yang paling umum dan sering digunakan adalah penilain secara antropometri, karena lebih praktis dan mudah dilakukan. Namun rata rata ahli gizi melakukan cara tersebut masih menggunakan proses manual dalam pengolahan datanya. Sehingga masih ditemukan kesalahan karena faktor human error. Permasalahannya yaitu bagaimana cara melakukan pengukuran gizi secara tepat dan akurat. Serta bagaimana proses pengolahan data secara baik dan benar melalui sistem pendukung keputusan. Dinas Kesehatan yang fokusnya dibidang ahli gizi melakukan penilaian tentang status gizi balita didapati beberapa faktor di antaranya berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, berat badan menurut tinggi badan. Kriteria yang berbeda beda yang digunakan pengguna di Dinas Kesehatan dalam melakukan penilaian status gizi balita adalah masalah yang harus diselesaikan. Karena adanya kriteria yang berbeda yang di gunakan pengguna di Dinas Kesehatan menyebabkan dalam proses pengolahan data dan ketepatan hasil yang kurang maksimal. Pada proses pengujian menggunakan dua jenis data yaitu data parameter dan data uji. Data parameter digunakan untuk memebentuk pola atau paramater dari sistem ini. Sedangkan data uji digunakan untuk menguji data gizi balita berdasarkan data parameter yang sudah ada. Untuk data yang digunakan pada data parameter menggunakan data gizi balita tahun 2015, sedangkan data uji menggunakan data gizi balita tahun 2015. Hasil pengujian perbandingan data pola dan uji pada metode AHP dan FAHP menghasilkan nilai precision, recall, f-measure dan accuracy yang berbeda-beda. Untuk percobaan data ke-1 metode AHP menghasilkan nilai precision 44,80%, recall 41,10%, f-measure 42,80% dan accuracy 13,30%. Sedangkan hasil dari metode FAHP yaitu nilai precision 55,10%, recall 50,50%, f-measure 52,60% dan accuracy 50,50%. Kemudian percobaan dengan menggunakan data ke-2 hasilnya sebagai berikut : berdasarkan metode AHP nilai precision 52,40%, recall 46,08%, f-measure 49,03% dan accuracy 48,10%. Sedangkan berdasarkan metode FAHP nilai precision 47,50%, recall 43,60%, f-measure 45,40% dan accuracy 43,60%.