Efektivitas SIMPEG Online (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) di Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang
Main Author: | Wijaya, Puri Dita Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177235/1/Puri%20Dita%20Putri%20Wijaya.pdf http://repository.ub.ac.id/177235/ |
Daftar Isi:
- Efektivitas merupakan salah satu prinsip yang menjadi tujuan ilmu administrasi publik. Maka banyak upaya yang dilakukan untuk mencapai efektivitas. Salah satunya dalam bidang manajemen kepegawaian yang kemudian dikaitkan dengan perkembangan teknologi. Upaya tersebut terwujud dengan diciptakannya aplikasi yang mendukung pengelolaan data dalam manajemen kepegawaian. Campur tangan e-governance dibutukan dalam membantu upaya tersebut. Kemudian melalui penelitian Efektivitas SIMPEG Online (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) di Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang peneliti ingin memperlihatkan sejauh mana hubungan antara efektivitas dengan pengelolaan manajemen kepegawaian yang melibatkan teknologi. Dari aplikasi SIMPEG Online inilah yang pada akhirnya dapat membantu manajemen kepegawaain dalam pengorganisasian data sehingga menciptakan rangkaian mekanisme yang sederhana dalam medapatkan data dan informasi mengenai pegawai. Dengan demikian output dari aplikasi ini mampu mempermudah pimpinan atau pihak yang membutuhkan memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Kemudahan ini kemudian yang disebut efektivitas sehingga menciptakan kolaborasi antara teknologi dan kebutuhan administrasi publik. Tentu saja dari berjalannya aplikasi tersebut tidak sepenuhnya lancar. Partisipasi Sumber Daya Manusia yang kurang kemudian memungkinkan upaya ini menjadi terhambat. Hambatan tersebut berupa kurang aktifnya pegawai melapor pada operator SIMPEG Online untuk meremajakan data. Dari hambatan tersebut dibuantlah aplikasi lanjutan yaitu SIMAS (Sistem Informasi Manajemen ASN) sebagai cara memperbaiki SIMPEG Online yang kurang efektif. SIMAS diharapkan lebih efektif karena setiap pegawai harus meng-input datanya sendiri sebagai bentuk tanggungjawabnya sebagai ASN.