Pengaruh Pemberian Cuka Buah Kupas Mangrove Pedada (Sonneratia Alba ) Terhadap Glukosa Darah Tikus Wistar Putih (Rattus Novergicus ) Diabetes Melitus
Main Author: | Salsabil, Sitasya Lolita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177205/1/SITASYA%20LOLITA%20SALSABIL%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/177205/ |
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolisme yang paling umum terjadi ditandai ketika insulin dalam tubuh tidak cukup diproduksi atau insulin tidak dapat berfungsi dengan baik (Sugiwati, 2005). Beberapa pengobatan alternatif sudah ditemukan untuk menyembuhkan penyakit ini salah satunya yaitu dari komoditas mangrove. Namun belum digunakan dari bagian daging buah yang di aplikasikan menjadi cuka sebagai antidiabetes.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cuka buah kupas mangrove pedada (Sonneratia alba) terhadap penurunan kadar glukosa darah. tikus wistar putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2019 di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Gizi, Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 perlakuan yaitu pemberian pada dosis 0,2 ml/ tikus/ hari, 0,4 ml/ tikus/ hari, 0,6 ml/ tikus/ hari. Dan untuk perlakuan kontrol digunakan tikus dengan perlakuan kontrol (+) dengan pemberian aloksan dan pemberian obat glibenclamidedengan dosis 0,09 mg/tikus/hari, serta perlakuan kontrol (-) dengan pemberian aloksan. Pengamatan yang dilakukan yaitu kadar glukosa darah, berat badan, jumlah ransum, dan berat feses tikus dilakukan setiap 7 hari sekali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Analisis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Glukosa darah tikus mengalami penurunan paling signifikan pada perlakuan dosis 0.6 ml/tikus/hari setiap harinya hingga hari ke-21. Kemampuan penurunan glukosa darah tikus pada dosis 0.6 ml/tikus/hari mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus seperti pada perlakuan kontrol (+) atau tikus dengan pemberian obat glibenclamide. Pada perlakuan ini juga lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol (+). Pemberian cuka buah kupas mangrove pedada perlakuan dosis yang berbeda memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap berat badan tikus. Pada dosis 0,6 ml/tikus/hari yang menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap berat badan tikus dibandingkan dengan dosis 0,4 ml/tikus/hari dan dosis 0,2 ml/tikus/hari. Pemberian cuka buah kupas mangrove pedada perlakuan dosis yang berbeda memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap berat feses tikus. Pada dosis 0.6 ml/tikus/hari yang menunjukkan dosis terbaik dibandingkan dengan dosis lainnya karena mampu mendekati seperti pada perlakuan kontrol (+) yaitu tikus diabetes yang diberi obat glibenclamide. Perbedaan jumlah feses dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu jumlah pakan yang dikonsumsi dan juga dosis ekstrak yang diberikan. Secara statistik, pemberian cuka buah kupas mangrove pedada (Sonneratia alba) menunjukkan perlakuan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah ransum yang dikonsumsi tikus (p<0,05). Faktor penyebab semakin bertambahnya konsumsi ransum yaitu membaiknya nafsu makan seiring dengan semakin baik kondisi tikus.viii Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian cuka buah kupas mangrove pedada (Sonneratia alba) dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar putih (Rattus norvegicus), Dosis yang paling efektif cuka buah kupas mangrove pedada (Sonneratia alba) adalah dosis 0,6 ml/tikus/hari