Efek Anti-Proliferasi Coelomic Fluid Lumbricus rubellus dan 5-Fluorouracil dalam Memodulasi Proliferasi Sel dan Ekspresi Focal Adhesion Kinase (FAK) Pada Mencit yang Diinduksi Cell Line HT-29
Main Author: | Reny Purnama, Hadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177130/1/Reny%20Purnama%20Hadi%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/177130/ |
Daftar Isi:
- Kanker Kolorektal merupakan salah satu jenis kanker dengan peringkat ketiga penyebab kematian tertinggi di dunia. Angka kejadian pada laki-laki berkisar 19,1% dan wanita berkisar 15,6 % per 100.000 populasi di Indonesia. Tingginya kematian akibat Kanker Kolorektal umumnya disebabkan oleh kemampuan proliferasi sel kanker yang cukup tinggi sehingga sel kanker mampu bermetastasis dengan cepat ke organ atau jaringan yang lain. Focal adhesion kinase (FAK) dan Protein Ki67 merupakan marker yang bisa digunakan sebagai diagnosa proliferasi sel kanker. Peningkatan ekspresi dari FAK dan Protein Ki67 umumnya berkaitan dengan tingkat keparahan pada pasien kanker. Peningkatan dari kedua marker ini diketahui memberikan prognosis yang buruk pada pasien kanker. Penggunaan obat kemoterapi seperti 5-Fluouracil (5-FU) sudah menjadi pengobatan yang umum digunakan sebagai terapi Kanker Kolorektal. Akan tetapi, terapi ini memiliki banyak efek samping, seperti neutropenia, stomatitis, diare, dan kardiotoksitas sehingga dalam penggunaannya seringkali dikombinasikan dengan obat yang lain. Sayangnya penggunaan obat-obatan modern saat ini seringkali menimbulkan resistensi terhadap penggunanya, oleh sebab itu diperlukan alternatif baru dalam pemberian obat kemoterapi. Salah satu bahan alam yang mempunyai potensi sebagai agen anti-kanker dan dapat digunakan sebagai alternatif untuk diberikan bersama obat kemoterapi adalah coelomic fluid (CFL) dari cacing tanah (Lumbricus rubellus). Pada hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa coelomic fluid dari Eisenia foetida menunjukkan adanya aktivitas anti-kanker yang ditunjukkan oleh nekrosis dan apoptosis pada sel Hela. CFL Lumbricus rubellus diketahui memiliki zat aktif berupa lysenin yang diduga berperan sebagai anti-kanker. Lysenin akan berikatan dengan spingomyelin untuk menghasilkan ceramide yang mampu menurunkan aktivitas dari integrin sehingga menghambat aktivasi dari FAK dan menurunkan proliferasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek anti-proliferasi dari kombinasi 5-FU dan CFL Lumbricus rubellus secara in-vivo. Dalam penelitian ini, mencit betina jenis Balb/c diinjeksi dengan cell line HT-29 human colorectal cancer selama 4 minggu untuk selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian terapi kombinasi 5-FU dan CFL selama 4 minggu. Kultur sel HT-29 didapatkan dari American Type Culture Collection (ATCC® HTB38TM). Sel HT-29 dikultur menggunakan medium McCoy’s 5A dalam 24-well plate dengan densitas 2 × 105/plate. CFL lumbricus rubellus diperoleh menggunakan metode heat and cold shock. Mencit diberi terapi dengan beberapa konsentrasi yaitu 5-FU sebanyak 50 μg/g BB dan CFL sebanyak (50, 100 dan 200 μg/g BB) yang diberikan secara intraperitoneal (i.p). Pada minggu ke-8, mencit dieutanasi dan organ kolon diambil untuk dianalisis. Metode penelitian adalah kuantitatif eksperimental murni dengan desain posttest only control group. Sampel terdiri dari kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dosis tunggal 5-FU, dosis tunggal CFL, serta dosis kombinasi 5-FU dan CFL. Analisis ekspresi proliferasi sel dan FAK dilakukan menggunakan uji immunofluorescent yang kemudian dianalisis menggunakan software Fiji. Uji statistik dianalisis menggunakan One Way Anova dan uji Post Hoc menggunakan uji Tukey dengan tingkat kepercayaan 0.05. (p<0.05). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian kombinasi terapi 5-FU dan CFL mampu menurunkan ekspresi proliferasi dan FAK pada jaringan kolon mencit yang diinduksi sel HT-29. Hasil terbaik ditunjukkan oleh kelompok yang diterapi menggunakan kombinasi 5-FU dan CFL dosis 200 μg/g BB dengan penurunan ekspresi Ki67 hingga 5,86% dan ekspresi FAK hingga 5,28% . Lysenin yang terdapat pada CFL bekerja secara sinergis dengan 5-FU dalam menekan proliferasi. Lysenin berikatan dengan reseptor FcγRIIA dan memecah spingomyelin menjadi ceramide dan mengganggu aktivitas integrin. Sedangkan 5-FU bekerja dengan merusak sintesis DNA dan RNA dari sel yang mungkin dapat mengarah pada gangguan aktivitas integrin. Gangguan aktivitas dari integrin dimungkinkan menjadi penyebab penurunan ekspresi FAK dan penurunan proliferasi. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi 5-FU dan CFL mampu menekan proliferasi dan ekspresi FAK pada mencit yang diinduksi sel HT-29 sehingga kedepannya mungkin dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan kanker