Analisis Potensi Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang sebagai Destinasi Wisata Edukasi
| Main Author: | Ubaidillah, Arif |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177123/1/Arif%20Ubaidillah.pdf http://repository.ub.ac.id/177123/ |
Daftar Isi:
- Fungsi rekreasi di perpustakaan umumnya berjalan dengan adanya berbagai bahan dan tempat penyaluran hobi baca yang sifatnya memberikan hiburan kepada para pengunjung perpustakaan. Padahal fungsi rekreasi itu dapat dikembangan lebih luas lagi. Perpustakaan ibaratnya destinasi wisata, keduaduanya dapat memberikan fungsi rekreasi kepada para pengunjungnya. Pengunjung perpustakaan di samping dapat mencari dan menemukan informasi yang diinginkannya, dapat pula menikmati rekreasi di perpustakaan. Pengunjung yang berkunjung ke perpustakaan dapat memperoleh hasil serupa dengan pengunjung yang melakukan kunjungan wisata. Mereka sama-sama melakukan rekreasi untuk mendapatkan hiburan, kesegaran jasmani atau rohani, dan kenangan. Ketiga aspek itu dapat menjadi dasar pendekatan bagi pengembangan fungsi rekreasi di perpustakaan. Hasil penelitian ini menunjukka bahwa Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang mempunyai potensi sebagai destinasi wisata edukasi. Sejak tahun 2011 dengan dibukanya layanan ruang anak diharapkan mampu melayani pemustaka yang khususnya bagi PAUD-TK-SD-SMP. Pelayanan pada ruang anak yang berpotensi sebagai wisata edukasi dapat dilihat dari kegiatan yang telah diberikan yaitu kegiatan mendongeng, menonton film edukasi, orientasi perpustakaan, bernyanyi bersama, permainan yang sifatnya edukatif. Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang berpotensi sebagai destinasi wisata edukasi dipengaruhi dengan adanya faktor pendukung yaitu jumlah sumber daya manusia yang memadai dan bisa menjalankan sesuai tugas masing-masing, ketersediaan fasilitas yang mendukung kegiatan wisata edukasi, sedangkan faktor penghambat adalah berlum adanya penetapan bersama untuk lebih dikembangkannya lagi wisata edukasi tersebut.