Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Bit Merah (Beta vulgaris L.) terhadap Penurunan Kadar TNF-α dan Peningkatan Jumlah Folikel Antral pada Ovarium Rattus norvegicus yang Dipapar Asap Rokok

Main Author: Octaviana, Lianita Primi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177093/1/lampiran%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/177093/2/Lianita%20Primi%20Octaviana%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/177093/
Daftar Isi:
  • Infertilitas menjadi suatu masalah dan kehawatiran dilingkungan masyarakat baik secara internal maupun global. Penyebab terjadinya infertiltas sudah banyak dikaji dibidang kesehatan salah satunya penyebabnya adalah asap rokok. Asap rokok merupakan kumpulan senyawa kimia yang dihasilkan pembakaran perokok aktif. Asap rokok mengandung sekitar 6.000 zat berbahaya yang dapat menyebabkan sitotoksik, mutagen dalam tubuh. Stress oksidatif yang dihasilkan oleh asap rokok mampu mengaktivasi sitokin proinflamasi dalam darah maupun organ tubuh seperti ovarium. TNF-α merupakan salah satu sitokin yang memiliki peranan penting dalam regulasi sel dan apoptosis. Terjadinya peningkatan TNF-α pada ovarium dapat mengganggu proses folikulogenesis. Oleh sebab itu diperlukan alternatif obat alami yang memiliki antioksidan dan antiinflamasi. Umbi bit merah merupakan umbi-umbian yang dikenal kaya akan antioksidan. Kandungan betalain pada bit merah banyak terbukti sebagai antiinflamasi maupun antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi bit merah (Beta vulgaris L.) terhadap penurunan kadar TNF-α dan peningkatan jumlah folikel antral pada ovarium Rattus norvegicus yang dipapar asap rokok. Desain penelitian yang digunakan adalah True Experimental dengan teknik pendekatan Post Test Only Group Design. Penelitian ini menggunakan Rattus norvegicus betina yang memenuhi syarat inklusi kemudian dibagi menjadi lima kelompok penelitian yaitu kontrol negatif (tanpa pemberian ektrak etanol umbi bit merah dan paparan asap rokok), kontrol positif (diberi paparan asap rokok), P1 (ekstrak umbi bit merah 125 mg/KgBB/hari dan paparan asap rokok), P2 (ekstrak umbi bit merah 250 mg/KgBB/hari dan paparan asap rokok), P3 (ekstrak umbi bit merah 500 mg/KgBB/hari dan paparan asap rokok). Ekstrak etanol umbi bit merah diberikan satu kali perhari sesuai dengan dosis setiap kelompok perlakuan. Sedangkan, Paparan asap rokok diberikan 2 kali perhari pada pagi dan sore hari selama 8 minggu. Kadar TNF-α ovarium diukur menggunakan ELISA dan jumlah folikel antral dihitung dari preparat histologi pewarnaan Hematoksilin Eosin Kadar TNF-α dan jumlah folikel antral pada kelompok kontrol positif menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dengan menggunakan Uji One Way Anova dengan nilai p value = 0.00>α. Pemberian ektrak etanol umbi bit merah (Beta vulgaris L.) berbagai dosis dapat menurunkan kadar TNF-α dan meningkatkan jumlah folikel antral dengan nilai p value = 0.00>α. Korelasi antara dosis ekstrak umbi bit merah dengan kadar TNF-α memperoleh koefisien korelasi -0.946 (sangat kuat), dosis ekstrak umbi bit merah dengan jumlah folikel antral memperoleh koefisien korelasi 0.842 (kuat), dan korelasi antra kadar TNF-α dengan jumlah folikel antral memperoleh koefisien korelasi -0.920 (sangat kuat). Kesimpulan penelitian ini adalah paparan asap rokok terbukti menyebabkan peningkatan kadar TNF-α dan penurunan jumlah folikel antral pada ovarium Rattus norvegicus. Pemberian ektrak etanol umbi bit merah (Beta vulgaris L.) terbukti menurunkan kadar TNF-α dan meningkatkan jumlah folikel antral pada ovarium Rattus norvegicus dipapar asap rokok. Peningkatan dosis ektrak etanol umbi bit merah dapat menurunkan kadar TNF-α dan meningkatkan jumlah folikel antral. Penurunan kadar TNF- α dapat meningkatkan jumlah folikel antral.