Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kawasan Perkotaan (Studi pada Taman Kota Kawasan Perkotaan Jakarta Utara)
Main Author: | Ramadhan, Idham |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177086/1/Idham%20Ramadhan.pdf http://repository.ub.ac.id/177086/ |
Daftar Isi:
- Adanya amanat tentang perlunya penyediaan dan pemanfaatan RTH pada setiap wilayah administratif kota maupun kawasan perkotaan dengan ketentuan proporsi luasan minimal sebesar 30 (tiga puluh) persen yang terdiri dari 20 (dua puluh) persen RTH Publik dan 10 (sepuluh) persen RTH Privat. Jakarta Utara merupakan bagian dari provinsi DKI Jakarta yang tidak luput dari pembangunan dan pengembangan wilayah. Meningkatnya aktivitas pembangunan serta perkembangan wilayah di Jakarta Utara berdampak pada meningkatnya dinamika penggunaan lahan. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis RTH di kawasan Perkotaan Jakarta Utara dan 2) Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dari pengelolaan RTH di kawasan perkotaan Jakarta Utara. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi yang ditetapkan pada penelitian ini adalah Kota Jakarta Utara. Teknik dalam mengumpulkan dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Dalam penelitian ini, menggunakan analisis data kualitatif interaktif (Miles, Huberman, dan Saldana, 2014) yang meliputi kondensasi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan RTH di kawasan Perkotaan Jakarta Utara bertujuan untuk menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan, mewujudkan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di perkotaan, dan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Proses sosialisasi dilakukan dengan mempekerjakan PJLP dan melakukan kerjasama dengan komunitas. Pihak yang terlibat dalam pengelolaan RTH yaitu secara langsung dilakukan oleh Dinas Kehutanan dengan dukungan masyarakat dan pihak swasta. Pendanaan dari APBD yang digunakan untuk melakukan pembiayaan aktivitas operasional RTH. Hasil analisis faktor pendukung pengelolaan RTH yaitu mengenai ketersediaan anggaran, sumber daya manusia yang mendukung sistem pengelolaan dan adanya dukungan atau peran serta masyarakat. Faktor penghambat dari pengelolaan RTH yaitu mengenai jaminan keamanan atas keberadaan fasilitas RTH. Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberikan saran agar Dinas Kehutanan untuk menjaga dan memaksimalkan fasilitas di taman kota agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta untuk mengadakan sosialisasi serta mendirikan komunitas peduli lingkungan agar dapat mempermudah proses pengelolaan RTH.