Pengaruh Pemberian Air Rebusan Jamur Kuping Hitam (Auricularia Polytricha) Terhadap Kadar Malondialdehida Dan Histopatologi Hepar Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Model Hiperkolesterolemia
Main Author: | Esti, Yumna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/177010/1/Yumna%20Esti%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/177010/ |
Daftar Isi:
- Hiperkolesterolemia adalah kondisi ketika kadar kolesterol meningkat di dalam tubuh, mengindikasikan akumulasi radikal bebas. Dalam kondisi ini uji MDA dapat digunakan untuk pengujian radikal bebas. Peningkatan radikal bebas ini menyebabkan antioksidan alami di dalam tubuh tidak mampu menangani, sehingga dibutuhkan antioksidan yang berasal dari luar, yang dapat ditemukan pada air rebusan jamur kuping hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan jamur kuping hitam terhadap kadar MDA dan histopatologi organ hepar pada tikus putih (Rattus novergicus) model hiperkolesterolemia. Penelitian ini bersifat eksperimental (RAL). Hewan model menggunakan tikus putih (Rattus novergicus) strain Wistar jantan, yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok negatif, kelompok hiperkolesterol, dan kelompok terapi yang diberi perlakuan air rebusan dengan sediaan pemberian 1, 2, dan 3 mL. Data kadar MDA hepar dianalisa secara kuantitatif (oneway ANOVA) dan histopatologi hepar dianalisa secara deskriptif. Hasil rata-rata kadar MDA antar kelompok perlakuan antara lain : (-) 458,56±40,54 ; (+) 496,89±32,75 ; (P1) 458,28±38,20 ; (P2) 450,22±30,97 ; (P3) 457,73±31,35. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan terhadap penurunan kadar MDA (P>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian terapi air rebusan jamur kuping hitam tidak dapat menurunkan kadar MDA, walaupun ada kecenderungan menurun. Demikian juga terdapat perbaikan histopatologi hepar pada tikus model hiperkolesterolemia.