Profil Pita Protein Dan Kadar Protein OGP (Oviduct-Spesific Glycoprotein) Pada Kambing Peranakan Etawa Yang Mengalami Abnormalitas Di Ovarium

Main Author: Virgiantari, Cheptien Winda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/177005/1/Cheptien%20Winda%20Virgiantari_145130100111006_Skripsi%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/177005/
Daftar Isi:
  • Penyakit gangguan reproduksi perlu diketahui dan dipetakan dengan akurat, sehingga upaya pencegahan, pengendalian, serta penanganannya dapat membuahkan hasil yang optimal. OGP (Oviduct-spesific Glycoprotein) merupakan salah satu dari glikoprotein yang memiliki berat molekul tinggi. Glikoprotein ini dihasilkan oleh sel sekretori yang tidak bersilia pada epithelial saluran oviduk yang bersifat estrogen dependen, sehingga terjadinya kasus penyakit reproduksi hipofungsi ovarium, memungkinkan terjadinya perbedaan pada profil pita protein serta kadar protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan pada profil pita protein dan kadar protein OGP kambing PE betina yang mengalami abnormalitas di ovarium (hipofungsi ovarium). Sampel organ ovarium diperoleh dari limbah RPH kemudian diidentifikasi secara gross anatomy. Analisa profil pita protein dilakukan secara deskriptif, kemudian untuk kadar protein OGP dilakukan secara kuantitatif melalui uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat molekul protein OGP pada kambing Peranakan Etawa (PE) betina adalah 62-66 kDa. Dengan pola profil pita protein OGP pada sampel dengan ovarium normal memiliki garis pita lebih tebal apabila dibandingkan dengan sampel organ reproduksi kambing PE yang mengalami hipofungsi. Nilai rata-rata kadar protein OGP antara ovarium normal dan hipofungsi menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05), dengan rata-rata kadar OGP pada kelompok ovarium normal sebesar 408.72±38.91 pg dan rata-rata kadar OGP pada kelompok ovarium hipofungsi sebesar 94.85±18.41 pg. Disimpulkan bahwa kondisi ovarium memengaruhi level sekresi protein OGP dalam organ reproduksi betina.