Pengaruh Penggunaan Probiotik, Prebiotik Dan Sinbiotik Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)
Main Author: | Ramadhani, Arini |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176994/ |
Daftar Isi:
- Pakan merupakan salah satu faktor yang penting dalam penentu keberhasilan usaha peternakan, karena sekitar 80 % biaya produksi adalah pakan. Kelengkapan nutrisi dalam pakan sangat berpengaruh terhadap performa produksi burung puyuh, karena setelah hidup pokok terpenuhi, nutrisi akan dimetabolisme untuk produksi telur. Kekurangan salah satu nutrisi tersebut mengakibatkan gangguan kesehatan dan penurunan produktivitas. Pemberian feed additive (pakan imbuhan) biasa dilakukan oleh peternak untuk menunjang efisiensi penggunaan pakan, merangsang pertumbuhan, memperbaiki penampilan produksi dan mencegah penyakit. Banyaknya penggunaan feed additive berupa antibiotik dan hormon dikalangan peternak saat ini menjadi masalah besar karena berbahaya bagi kesehatan manusia dan ternak. Nutritionist merekomendasikan peternak menggunakan probiotik sebagai bahan additive sebagai pengganti antibiotik. Penggunaan Lactobacillus sp. dan Bacillus sp. sebagai probiotik dalam campuran pakan dapat meningkatkan imunitas sehingga terjadi peningkatan kualitas kesehatan dan performance. Probiotik mampu meningkatkan kemampuan internal dan eksternal tersebut adalah dengan pemanfaatan mikroorganisme yang berfungsi sebagai probiotik (mikroba yang menguntungkan) dan penghasil nutrien yang lebih mudah dicerna (prebiotik), serta sebagai sumber enzim mikroba. Kombinasi probiotik dengan prebiotik dalam pakan memacu perkembangbiakan mikroba yang menguntungkan dan menghambat perkembangan mikroba patogen dalam pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa burung puyuh yang meliputi dari konsumsi pakan, Hen Day Production (HDP), konversi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC) yang diberi penambahan berupa probiotik dari golongan bakteri Lactobacillus plus, prebiotik dari golongan inulin dan kombinasi keduanya (sinbiotik) yang berasal dari bakteri asam laktat (BAL). Penelitian ini dilaksanakan pada 23 oktober -3 desember 2018 di peternak rakyat burung puyuh komersial milik peternak rakyat di Karangploso, Kabupaten Malang. Metode percobaan lapang yang dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 kali ulangan sehingga didapatkan 20 unit kandang percobaan dengan masing -masing terdiri dari 10 ekor burung puyuh betina, perlakuan yang diberikan terdiri dari: P0 = Pakan basal tanpa perlakuan, P1 = Pakan basal + Probiotik 0,6%, P2 = Pakan basal + Prebiotik 1% dan P3 = Pakan basal + Sinbiotik 0,6%+ 1%. Koleksi data dilakukan setiap hari selama penelitian. Data kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software Microsoft excel. Setelah rataan data diperoleh selanjutnya data dianalisis secara statistik menggunakan Analisis Peragam dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila diperoleh hasil yang berbeda maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan penambahan probiotik dan sinbiotik memberikan pengaruh ang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan dan IOFC. Namun, perlakuan tersebut memberikan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap HDP dan konversi pakan. Rata-rata konsumsi pakan yang dihasilkan dari yang terendah hingga tertinggi. P0 22,40 ± 1.48; P1 25,25 ± 0.56; P2 25,33 ± 0.51; P3 25,84 ± 0.50 g/ekor/hari. Rata-rata HDP yang dihasilkan yang terendah hingga tertinggi yaitu perlakuan P2 (57,01 ± 3,95), P3(57,97 ± 5,61), P1(58,55 ± 9,15) dan P0 (71,46 ± 7,09). Rata-rata konversi pakan mulai dari yang terendah hingga tertinggi adalah pada perlakuan P0 (1,93 ± 0,15), P3 (2,10 ± 0,07), P1 (2,12 ± 0,05) dan P2(2,16 ± 0,10). Rata-rata IOFC dari mulai yang terendah hingga tertinggi adalah pada perlakuan P3 (100,52 ± 8,26), P2 (103.52 ± 10,62), P1 (153,11 ± 8,61) dan P0 (174,82 ± 14,49) Rp/butir//hari. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian probiotik, prebiotik dan sinbiotik sebagai feed additive memberikan pengaruh negatif terhadap performa produksi puyuh petelur, mengakibatkan menurunkan HDP dan IOFC. Pemberian feed additive yang disarankan pada level probiotik Lactobacillus plus 0,6%, jika untuk mengganti pakan kontrol.