Perbedaan Tampilan Reproduksi Ternak Induk Sapi Potong Peranakan Ongole Dan Peranakan Limousin Di Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Main Author: | Prasetyo, Gigih Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176985/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan mulai 26 September 2018 sampai dengan 23 Oktober 2018. Penentuan lokasi sampel penelitian diambil secara langsung yaitu pemilihan subyek didasarkan sifat yang sudah ditentukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi induk sapi potong Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin di Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo yang meliputi Service per Conception, Conception Rate, Days Open, Calving Interval, dan Indeks Fertilitas. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pengetahuan dalam meningkatkan pengelolaan induk sapi potong dengan memperhatikan hasil evaluasi penampilan reproduksi sapi potong di Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi potong induk dengan rincian 50 ekor sapi Peranakan Ongole dan 50 ekor Sapi Peranakan Limousin yang diambil secara acak yang terdapat di wilayah kerja inseminator Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara secara langsung dengan peternak menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia, sedangkan data sekunder diperoleh dari petugas inseminator Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo. Variabel yang diamati S/C, CR, DO, CI, dan IF. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa S/C sapi Peranakan Ongole 1,68 dan sapi Peranakan Limousin 1,82. CR sebesar 62% untuk sapi Peranakan Ongole sedangkan 38% pada sapi Peranakan Limousin. Hasil Uji-t tidak berpasangan pada DO sapi Peranakan Ongole sebesar 120,48 hari dan pada sapi Peranakan Limousin sebesar 128,98 hari dan CI pada sapi Peranakan Ongole sebesar 412,24 hari dan sapi Peranakan Limousin sebesar 437,32 hari. Dari hasil ini menunjukkan S/C tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05). Sedangkan nilai DO terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), dan CI menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,05). Indeks Fertilitas sapi Peranakan Ongole 41,42 sedangkan pada sapi Peranakan Limousin 24,85. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa induk sapi PO mempunyai penampilan reproduksi yang lebih baik dibandingkan dengan sapi Peranakan Limousin berdasarkan S/C, CR, DO, CI, dan IF. Saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini diharapkan peternak mempercepat penyapihan pedet 50-60 hari setelah melahirkan dan segera mengawinkan ketika berahi.