Aplikasi Teknik Skarifikasi terhadap Vigoritas dan Viabilitas Benih Kenaf (Hibiscus cannabinus L.)
Main Author: | Widiani, Athifah Rosi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176984/ |
Daftar Isi:
- Kulit benih yang keras dan hilum cap yang menempel kuat menghambat proses perkecambahan benih kenaf sehingga menyebabkan dormansi fisik. Dormansi fisik dapat dipatahkan dengan teknik skarifikasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh teknik skarifikasi terhadap vigoritas dan viabilitas, jumlah seed trichomes dan tingkat pengelupasan hilum cap benih kenaf aksesi 1.118. Teknik skarifikasi yang diberikan meliputi pengelupasan hilum cap benih secara manual (P1), perendaman benih dengan air panas (P2: 70 C, P3: 80 C, P4: 90 C) selama 3 jam, dan perendaman benih dengan larutan H2SO4 90 % (P5, P8:5 menit; P6, P9: 10 menit; P7, P10: 15 menit). Selanjutnya benih direndam kembali dalam air biasa 3 jam (P5-P7) atau air biasa 5 menit (P8-P10). Kontrol adalah benih yang direndam dalam air biasa selama 1 menit (P0). Selanjutnya benih dikecambahkan dengan metode UKDdp. Tingkat pengelupasan hilum cap diamati secara mikroskopis. Perlakuan skarifikasi P8 berpotensi memunculkan radikula benih kenaf aksesi 1.118 lebih cepat dan lebih banyak dibanding perlakuan lainnya. Perlakuan skarifikasi P8 cenderung menghasilkan daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, bobot basah dan bobot kering kecambah normal lebih tinggi daripada perlakuan lainnya, serta mampu menghasilkan kecambah normal. Jumlah seed trichome tereduksi secara signifikan pada semua perlakuan skarifikasi H2SO4 90 % (P5-P10), namun perlakuan skarifikasi P8 paling efisien untuk mereduksi seed trichomes dan mengelupaskan hilum cap benih kenaf pada level 2. Perlakuan skarifikasi dengan H2SO4 90 % selama 5 menit (P8) berpotensi untuk meningkatkan vigoritas dan viabilitas benih kenaf aksesi 1.118, mereduksi jumlah seed trichomes dan efisien dalam pengelupasan hilum cap.