Pengaruh Penambahan Tepung Keong Mas (Pomacea Canaliculata) Dalam Pakan Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan (Pbb), Konversi Pakan Dan Umur Pertama Bertelur Pada Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)
Main Author: | Tarigan, Felisia Anastasya Br |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176979/ |
Daftar Isi:
- Burung puyuh merupakan unggas yang dapat diternakkan karena memiliki produksi telur yang tinggi dan mempunyai potensi yang besar sebagai sumber protein bagi masyarakat. Siklus produksi burung puyuh juga cukup cepat yaitu pada umur 42 hari telah mampu berproduksi dan dalam waktu satu tahun dapat menghasilkan telur sebanyak 250 – 300 butir. Keong mas merupakan hama pada tanaman padi dan berbahaya karena dapat merusak tanaman dengan tingkat kerusakan yang ditimbulkan mencapai 50-80%. Tepung keong mas dapat digunakan sebagai sumber protein bagi puyuh karena mempunyai kandungan protein kasar yang tinggi yaitu 56,71% dan kandungan serat kasar yang rendah yaitu 0,21% sehingga baik digunakan sebagai tambahan dalam pakan ternak unggas. Penelitian ini dilaksanakan secara berkelompok di peternakan burung puyuh milik bapak Samsul yang terletak di Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Karangploso, Malang pada bulan 21 Agustus sampai 18 Oktober 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung keong mas (Pomacea canaliculata) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur pertama bertelur. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan baru dan informasi tentang penggunaan tepung keong mas dalam pakan terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur pertama bertelur pada burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah burung puyuh betina jenis Coturnix coturnix japonica umur 14 hari sebanyak 120 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan sebanyak 4 dengan 6 kali ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan. Masing - masing unit percobaan diisi 5 ekor burung puyuh. Perlakuan yang diberikan pada burung puyuh yaitu sebagai berikut: P0 (Pakan basal tanpa penambahan tepung keong mas), P1 (Pakan basal + 1% tepung keong mas), P2 (Pakan basal + 2% tepung keong mas) dan P3 (Pakan basal + 3% tepung keong mas). Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila hasil terdapat perbedaan maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung keong mas memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan serta memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap umur pertama bertelur pada burung puyuh. Rataan tertinggi sampai terendah pada konsumsi pakan (g/ekor/minggu) yaitu P1 (122,68±4,39), P2 (120,76±6,86), P0 (116,77±3,99) dan P3 (111,06±6,34). Rataan PBB (g/ekor/minggu) dari tertinggi sampai terendah yaitu perlakuan P2 (25,97±1,03), P3 (25,85±0,89), P1 (25,72±1,18) dan P0 (24,00±0,63). Rataan konversi pakan dari tertinggi sampai terendah yaitu perlakuan P1 (5,04±0,37), P0 (4,86±0,06), P2 (4,66±0,39) dan P3 (4,30±0,25). Sedangkan rataan umur pertama bertelur (hari) dari terlama sampai tercepat yaitu perlakuan P0 (49,00±2,1), P1 (48,00±3,09), P3 (47,00±3,5) dan P2 (45,00±4,32). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung keong mas dalam pakan sebanyak 1%, 2% dan 3% dapat menurunkan konsumsi dan konversi pakan, namun dapat meningkatkan pertambahan bobot badan serta mempercepat umur pertama bertelur pada burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait produktivitas burung puyuh bila persentase penambahan tepung keong mas dalam pakan ditingkatkan.