Pengaruh Penambahan Daun Kelapa Sawit Pada Pembuatan Kompos Feses Sapi Potong Terhadap Perkecambahan, Tinggi Tanaman Dan Jumlah Daun Jagung (Zea Mays L)

Main Author: Wijaya, Adi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176977/
Daftar Isi:
  • Kotoran sapi adalah salah satu hasil metabolisme pencernaan ternak yang sudah tidak dapat digunakan oleh tubuh ternak sehingga harus dibuang dari tubuh. Apabila tidak dibuang dari tubuh, dapat menyebabkan penumpukan sisa metabolisme yang dapat menyebabkan ternak mengidap berbagai macam penyakit yang dapat mengganggu produltivitas ternak. Kotoran sapi yang dibuang dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos karna memiliki kandungan unsur makro maupun mikro yang dapat menyuburkan jagung sehingga jagung dapat berproduksi dengan optimal. Daun kelapa sawit memiliki kandungan nutiri Kalium yang tinggi, sehingga diharapkan dapat menjadi bahan tambahan untuk kompos. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan tambahan daun kelapa sawit pada kompos terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan perkecambahan jagung. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk menambah informasi dalam pengomposan kotoran ternak. Materi penelitian ialah feses sapi potong yang diambil dari salah satu peternak yang ada di kecamatan Tenayan Raya, kelurahan Kulim, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sebayak 240 kg dalam keadaan feses segar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan dengan masing – masing perlakuan ialah tanpa penambahan daun kelapa sawit (P0) ; penambahan daun kelapa sawit sebanyak 1 % dari berat kering kotoran sapi (P1) ; penambahan daun kelapa sawit sebanyak 2% dari berat kering kotoran sapi (P2) ; penambahan daun kelapa sawit sebanyak 3% dari berat kering kotoran sapi (P3). Variabel yang diukur adalah kandungan nutrisi masing – masing kompos, tinggi jagung, jumlah daun dan perkecambahan jagung. Pembuatan kompos dilakukan selama 37 hari. Pengamatan perkecambahan jagung diamati selama 9 hari, sementara pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun diamati selama 45 hari. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Hasil penelitian menunjukan pengaruh penambahan daun kelapa sawit pada kompos terhadap tinggi tanaman jagung dan perkecambahan jagung tidak berbeda nyata (P>0,05) sedangkan pada jumlah daun jagung menunjukan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) dengan nilai masing – masing perlakuan ialah 9,167a±0,29 cm ; 10,28bc±0,86 cm ; 10c±0,33 cm ; 10,56c±0,20 cm. Hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa penambahan daun kelapa sawit pada pembuatan kompos dapat meningkatkan jumlah daun pada tanaman jagung sehingga dapat meningkatkan produktivitas jagung melalui peningkatan proses fotosintesis tanaman serta dapat meningkatkan kandungan kompos yang dihasilkan. Pemotongan tanaman jagung perlu dilakukan agar tidak memunculkan persaingan tanaman untuk memperoleh unsur hara makro serta dapat menghasilkan tanaman jagung yang sehat.