Pengaruh Peningkatan Kualitas Data Magnetotelurik di Daerah Muna dan Sekitarnya Berdasarkan Analisis Koherensi Terhadap Pemodelan 2D

Main Author: Salsabil, Dimas Hanif
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176970/
Daftar Isi:
  • Daerah Muna merupakan salah satu wilayah di timur Indonesia yang mempunyai suatu cekungan sedimen. Untuk mengetahui informasi geologi bawah permukaan daerah tersebut, maka dilakukan survei dengan metode magnetotelurik (MT). Metode MT merupakan metode geofisika pasif dengan mengukur medan listrik dan medan magnet alam yang berfluktuasi terhadap waktu pada arah tegak lurus terhadap arah rambatnya. Karena metode ini metode geofisika pasif maka data akan dipengaruhi oleh banyak noise. Untuk mengurangi pengaruh noise maka perlu dilakukan peningkatan kualitas data berdasarkan analisis koherensi dengan menggunakan metode-metode untuk meningkatkan koherensi seperti pembobotan dengan jenis robust terbaik, analisis time series, dan edit xpr. Dari hasil penelitian, didapatkan koherensi terbaik setelah dilakukan edit xpr dengan rata-rata di setiap titik pengukuran naik menjadi 89% dari data awalnya sebesar 69%. Seiring meningkatnya koherensi maka trend kurva resistivitas semu dan fase akan semakin teratur sehingga jumlah data frekuensi yang dieliminasi karena menyimpang dari trend semakin berkurang rata-rata menjadi 40 data dari data awal yang mencapai 60 data. Hal tersebut membuat kedalaman maksimal yang mampu dicapai model 1D akan semakin dalam yaitu rata-rata sebesar 3171 m dari data awalnya yang hanya 506 m saja. Faktor tersebut membuat kontras resistivitas pada model 2D menjadi lebih beragam sehingga akhirnya didapatkan model 2D terbaik dengan nilai rms error sebesar 1,45% yang lebih terpercaya dalam memberikan informasi geologi bawah permukaan.