Pengaruh Pemberian Single Dose Indometasin Dengan Perbedaan Waktu Terhadap Ekspresi Tnf-Α Dan Gambaran Histopatologi Jejunum Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
Main Author: | Kendom, Thekla Damo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176927/1/THEKLA%20DAMO%20KENDOM%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176927/ |
Daftar Isi:
- Inflammatory Bowel Disease merupakan penyakit inflamasi yang menyerang saluran pencernaan. Indometasin merupakan salah satu obat antiinflamasi nonsteroid derivat indol-asam asetat yang menyebabkan terjadinya Inflammatory Bowel Disease (IBD) di saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari Pemberian Indometasin Dengan Perbedaan Waktu Terhadap Ekspresi TNF-α dan Gambaran Histopatologi Organ Jejenum Tikus Putih. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 20 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) Strain Wistar Jantan umur 8 minggu dengan berat 150-200 Gram. Dibagi menjadi 3 kelompok dengan 5 ulangan, yaitu P1, P2, dan P3 dengan dosis Indometasin sebanyak 3 mg/kg BB selama 33 jam, 48 jam dan 57 jam. Hasil ekspresi TNF-α dengan metode imunihistokimia berupa data kuantitatif dengan analisa menggunakan statistik One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) a<0,05%. Gambaran histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin diinterpretasikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata eskpresi TNF-α tidak berbeda signfikan (p≥0,05) antar kelompok perlakuan, pada kelompok perlakuan 1 yaitu 0,88± 0,10%, kelompok perlakuan 2 yaitu 0,84±-0,10% dan kelompok perlakuan 3 yaitu 0,98±0,44 %. Gambaran histopatologi jejenum pada P1,P2 dan P3 menunjukkan inflamasi pada tunika mukosa yang terlihat adanya sel radang, dan nekrosis vili. Kerusakan jaringan pada kelompok perlakuan 3 dengan waktu tunggu 57 jam lebih parah dibandingkan dengan kelompok perlakuan 1 dan 2. Kesimpulan induksi indometasin dosis tunggal dengan perbedaan waktu tunggu dapat menginduksi kerusakan jejenum dan ekspresi TNF-α.