Efek Preventif Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Terhadap Kadar Malondialdehida (Mda) Dan Histopatologi Jejunum Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model Hiperkolesterolemia

Main Author: Nadliroh, Ulfa Luluk
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176920/1/ulfa%20luluk%20nadliroh_155130100111010%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/176920/
Daftar Isi:
  • Hiperkolesterolemia adalalah suatu kondisi dimana kolesterol di dalam darah meningkat melebihi normal.Hiperkolesterolemia dapat disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetik. Penelitian ini bersifat True Experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas preventif ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) dalam mencegah hiperkolesterolemia dengan mengukur kadar malondialdehida dan melihat gambaran histopatologi jejunum pada tikus putih (Rattus norvegicus) model hiperkolesterolemia. Hewan model menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan Strain Wistar yang berumur 8-10 minggu, dengan berat badan sekitar 100-150g. Penelitian ini dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok negatif, kelompok positif, dan kelompok perlakuan 1, 2, dan 3. Ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) mengandung pectin, tannin, saponin, dan flavonoid yang dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) diberikan selama 14 hari dengan dosis 22.05mg/150gBB, 44.1mg/150gBB, dan 88.2mg/150gBB. Pemberian diet hiperkolesterolemia dengan komposisi asam kholat 0,1%, minyak babi 10%, dan kuning telur puyuh 5%, diberikan selama 14 hari dengan dosis 3.02g/150gBB dengan sonde lambung selama 21 hari. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan yaitu pemeriksaan kadar malondialdehida pada organ jejunum menggunakan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Turkey (p < 0,01). Data kualitatif yang digunakan yaitu gambaran histopatologi jejunum yang akan dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua dosis pemberian ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) dapat mencegah peningkatan kadar malondialdehida dan mencegah erosi epitel, hipertrofi dan hiperplasia sel goblet pada gambaran histopatologi tunika mukosa jejunum. Kesimpulan bahwa dosis 88.2mg/150gBB merupakan dosis efektif untuk mencegah peningkatan kadar malondialdehida dan mencegah kerusakan histopatologi jejunum pada tikus model hiperkolesterolemia.