Karakteristik Sapi Madura Tipe Taccek di Wilayah Sentra Pembibitan Sapi Madura Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan

Main Author: Anwarudin, Mohammad Euro
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176897/
Daftar Isi:
  • Sapi Madura sangat melekat dalam seni dan kebudayaan masyarakat Madura, salah satunya yaitu kebudayaan sapi sonok yang merupakan kontes sapi Madura betina unggul yang diseleksi berdasarkan kecantikan, postur dan ketenangan. Masyarakat Madura membagi tiga tipe sapi Madura, yaitu sonok, taccek dan sayur/pedaging. Sapi taccek merupakan istilah dari sapi pajangan yang biasa dipajang di depan rumah. Tujuan utama dari pemeliharaan sapi taccek yaitu digunakan dalam kegiatan kebudayaan seperti kolom taccek dan warung taccek. Sapi taccek juga dapat diseleksi untuk dijadikan sapi sonok, sedangkan sapi yang tidak memenuhi kriteria akan dipelihara menjadi sapi indukan atau sebagai sapi pedaging. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan dimulai pada tanggal 22 Januari 2019 sampai dengan 22 Februari 2019. Tujuannya adalah untuk menentukann dan mengevaluasi karakteristik kualitatif dan kuantitatif sapi Madura tipe taccek. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang karakteristik sapi taccek dan sebagai dasar acuan dalam pemilihan sapi Madura tipe taccek khususnya yang akan dipelihara untuk sapi sonok serta sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sapi Madura tipe taccek sebanyak 216 ekor yang dikelompokan berdasarkan PI (permanen incicivi) yaitu PI0 (berumur <12 bulan), PI2 (berumur 12-18 bulan), PI4 (berumur 18-24 bulan), PI6 (berumur 24-30 bulan) and PI8 (berumur >30 bulan). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, penentuan lokasi secara purposive sampling pada daerah sumber bibit sapi Madura dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Variabel yang diamati meliputi karakteristik kualitatif yang meliputi warna tubuh dominan, garis punggung, pantat, kaki, ujung ekor, vulva, warna muka, moncong, bibir atas dan bibir bawah, warna daerah mata, bulu mata, garis telinga, arah tanduk, punuk, gelambir, bentuk kaki depan dan kaki belakang serta karakteristik kuantitatif yaitu panjang badan, lingkar dada, tinggi gumba, tinggi pinggul, lebar pinggul, panjang kepala, lebar kepala dan indeks kepala. Hasil penelitian karakteristik kualitatif berdasarkan pengamatan proporsi fenotip menunjukkan bahwa sebagian besar sapi taccek memiliki ciri-ciri yaitu warna tubuh kuning kecoklatan (69,55%), warna garis punggung lebih gelap dari warna tubuh dominan (77,28%), warna kaki putih smear (65,74%), warna pantat putih smear (78,70%), warna vulva hitam (89,35%), ujung ekor berwarna hitam (100%), warna muka sama dengan warna tubuh dominan (100%), warna moncong hitam (100%), warna bibir atas hitam (85,64%), warna bibir bawah hitam (70,83%), warna daerah mata putih smear (67,12%), warna bulu mata hitam (99,07%), warna lingkar mata hitam (100%), warna garis telinga hitam (100%), arah tanduk kedalam (62,50%), memiliki gelambir (100%), memiliki punuk berukuran sedang (55,10%), bentuk kaki depan lurus (84,25%) dan bentuk kaki belakang lurus (80,09%). Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa karakteristik kualitatif sapi taccek sebagian besar sesuai dengan standar SNI bibit sapi Madura. Hasil penelitian karakteristik kuantitatif menunjukkan bahwa panjang badan sapi taccek pada PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 secara berurutan yaitu 110,20 ± 6,40 cm, 119,30±5,52 cm, 126,11±6,64 cm, 126,71±4,77 cm dan 126,78±5,36 cm. Lingkar dada pada PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 secara berurutan yaitu 128,08±7,87 cm, 142,08±5,59 cm, 155,11±3,96 cm, 156,07±5,79 cm dan 156,28±7,48 cm. Tinggi gumba pada PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 secara berurutan yaitu 112,76±5,15 cm, 117,42±4,46 cm, 125,19±4,03 cm, 125,21±4,27 cm dan 125,77±3,62 cm. Tinggi pinggul pada PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 secara berurutan yaitu 112,56±5,24 cm, 117,72±4,23 cm, 124,06±3,55 cm, 124,10±3,95 cm dan 124,62±4,65 cm. Lebar pinggul pada PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 secara berurutan yaitu 29,76±1,67 cm, 34,13±1,93 cm, 36,61±2,25 cm, 37,76±2,34 cm dan 38,08±2,20 cm. Panjang kepala pada PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 secara berurutan yaitu 36,68±1,49 cm, 37,87±1,61 cm, 39,61±1,18 cm, 39,88±1,43 cm dan 41,00±1,68 cm. Lebar kepala pada PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 secara berurutan yaitu 16,44±0,96 cm, 17,34±0,96 cm, 18,28±1,06 cm, 18,29±0,77 cm dan 18,62±0,87 cm. Indeks kepala pada PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 secara berurutan yaitu 44,85±2,60%, 45,81±2,22%, 46,16±2,63%, 45,92±2,68% dan 45,45±2,29%. Hasil analisa data menunjukkan bahwa ukuran panjang badan, lingkar dada, tinggi gumba, tinggi pinggul, lebar pinggul, panjang kepala dan lebar kepala berdasarkan tingkat umur PI0, PI2, PI4, PI6 dan PI8 menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), sedangkan pada perhitungan indeks kepala berbeda tidak nyata. Berdasarkan ukuran panjang badan, lingkar dada dan tinggi gumba pada PI0, PI2 dan PI4, sebanyak 2 ekor (0,92%) memenuhi standar SNI kelas 1, sebanyak 8 ekor (3,70%) memenuhi standar SNI kelas 2, sebanyak 36 ekor (16,66%) memenuhi standar SNI kelas 3 dan sebanyak 68 ekor (31,48%) tidak memenuhi standar SNI. Hal tersebut menunjukkan bahwa sapi taccek yang memenuhi standar SNI kelas 1 masih terbilang rendah, sehingga perlu adanya upaya dari berbagai pihak yaitu dengan memperbaiki manajemen pemeliharaan seperti pakan, perkandangan, kesehatan, dan lain-lain untuk meningkatkan jumlah sapi taccek yang memenuhi kriteria SNI kelas 1. Peningkatan jumlah sapi Madura tipe taccek di Kecamatan Pasean yang memenuhi standar SNI sangat diperlukan mengingat wilayah tersebut merupakan salah satu wilayah sumber bibit sapi Madura.