Estimasi Heritabilitas Dan Nilai Pemuliaan Untuk Ukuran Tubuh Umur Sapih Pada Sapi PO Kebumen
Main Author: | Andriyani, Puput |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176893/ |
Daftar Isi:
- Sapi PO Kebumen merupakan hasil persilangan sapi Peranakan Ongole dengan sapi Brahman yang memiliki ciri spesifik antara lain bagian kepala cembung, pada pejantan memiliki gumba yang besar (ngembang turi), serta memiliki gelambir yang memanjang dan berlipat dari dagu sampai pusar. Sapi ini memiliki ukuran tubuh lebih tinggi dari SNI sapi PO. Upaya untuk mempertahankan keunggulan sapi PO Kebumen dapat dilakukan melalui seleksi terhadap mutu genetik berdasarkan keunggulan sifat seekor ternak yang dapat dilihat pada performan keturunannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui heritabilitas (h2) dan nilai pemuliaan (NP) ukuran tubuh yang terdiri dari tinggi pundak (TP), panjang badan (PB), dan lingkar dada (LD). Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi seleksi pejantan unggul sebagai pemacek berdasarkan performan ukuran tubuh sapi PO Kebumen pada umur 174 hari dan 205 hari. Penelitian ini dilaksanakan di peternak rakyat yang tergabung dalam binaan PERPOKEB (Perkumpulan Kelompok Pembibitan Sapi PO Kebumen) di tiga kecamatan yaitu kecamatan Klirong, Ambal, dan Petanahan pada bulan Januari hingga Februari 2019. Materi yang digunakan adalah sapi PO Kebumen sebanyak 49 ekor yang terdiri dari 5 ekor jantan dan 44 ekor betina. Sapi-sapi tersebut merupakan anak dari 11 ekor pejantan dan 49 ekor betina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode studi kasus dan pengamatan langsung di lapang. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja serta pengambilan sampel secara purposive sampling dengan ketentuan umur sapi 130 sampai 210 hari serta memperhatikan aspek catatan performan ternak yang diketahui silsilahnya. Variabel yang diamati meliputi ukuran tubuh terdiri atas tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada. Selanjutnya dianalisis menggunakan parameter genetik berupa heritabilitas dan nilai pemuliaan. Estimasi heritabilitas dihitung dengan metode korelasi saudara tiri sebapak menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Searah untuk menganalisis ragam dan peragam. Hasil rataan penelitian pada sapi PO Kebumen umur 174 hari dan 205 hari yaitu tinggi pundak (96,5±8,1 cm; 102,0±10,3 cm), panjang badan (90,4±8,0 cm; 96,5±9,4 cm), dan lingkar dada (110,5±6,2 cm; 119,8±9,5 cm). Nilai heritabilitas tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada masing-masing secara berurutan umur 174 hari dan 205 hari adalah (0,51±0,59 dan 0,69±0,62), (0,51±0,59 dan 0,33±0,62), dan (0,34±0,56 dan 0,86±0,64). Nilai pemuliaan positif untuk lingkar dada, tinggi pundak dan panjang badan pada umur 174 hari dan 205 hari yaitu (54,55% dan 54,55%; 45,45% dan 54,55%; serta 63,64% dan 63,64%) secara berurutan. Ranking pejantan tertinggi pada kedua umur (174 hari dan 205 hari) adalah pejantan PL.J.13.9008 dan MARSUDI yang memiliki nilai pemuliaan positif pada ketiga ukuran tubuh, sehingga dapat digunakan sebagai calon pejantan unggul. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai heritabilitas untuk tinggi pundak, panjang badan dan lingkar dada pada sapi PO Kebumen umur 174 hari dan 205 hari termasuk dalam kategori tinggi (h2>0,3) dengan nilai heritabilitas tertinggi adalah lingkar dada pada umur 205 hari. Hanya 2 ekor pejantan yaitu PL.J.13.9008 dan MARSUDI memiliki nilai pemuliaan positif untuk tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada pada umur 174 hari dan 205 hari. Seleksi dapat dilakukan untuk peningkatan mutu genetik yang nyata berdasarkan lingkar dada. Pejantan dengan nilai pemuliaan positif untuk ketiga ukuran tubuh dapat digunakan PL.J.13.9008 dan MARSUDI sebagai calon pejantan untuk dilakukan uji performan lebih lanjut. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang akurat, maka disarankan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak.