Penambahan Tepung Ampas Tahu Dalam Pakan Terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan Ayam Pedaging

Main Author: Dewi, Ayu Ovita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176879/
Daftar Isi:
  • Kandungan ampas tahu yaitu protein 16-20%, lemak 3,79%, dan abu 1,21%. Ampas tahu dalam keadaan segar berkadar air sekitar 84,5% dari bobotnya.Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan umur simpannya pendek. Ampas tahu basah tidak tahan disimpan dan akan cepat menjadi asam dan busuk selama 2-3 hari. Ampas tahu kering mengandung air sekitar 10,0-15,5%, sehingga umur simpannya lebih lama dibandingkan dengan ampas tahu segar. Penggunaan tepung ampas tahu dalam pakan ayam pedaging dimungkinkan dapat mempengaruhi penampilan produksi ayam pedaging. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Jl.KH .Mimbar gg.2 no.20 RT. 07 RW. 03 Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang dimulai tanggal 10 Oktober sampai 06 November 2018. Analisis Proksimat dilaksanakan di Laboratorium Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan perbedaan pengaruh pemanfaatan tepung ampas tahu dalam pakan terhadap penampilan produksi yang meliputi konsumsi,pertambahan bobot badan, dan konversi pakan pada ayam pedaging. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi untuk mahasiswa maupun peternak tentang penggunaan tepung ampas tahu dalam pakan ayam pedaging terhadap konsumsi,pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Materi penelitian adalah Day Old Chick (DOC) yang diambil dari PT.Charoen Pokhpand sebanyak 75 ekor dan bobot badan rata-rata 51,73 ± 2,25 g dengan jenis kelamin unsex. Metode penelitian menggunakan percobaan (eksperimental), sedangkan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) , pola searah dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan yang masing-masing ulangan terdiri dari 3 ekor ayam. Adapun perlakuan tersebut adalah P0 = pakan basal (tanpa penambahan), P1 = pakan basal + tepung ampas tahu 10%, P2 = pakan basal + tepung ampas tahu 20%, P3 = pakan basal + tepung ampas tahu 30%, P4 = pakan basal + tepung ampas tahu 40%. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Pengamatan dilakukan pada hari ke 0 (awal) sampai 28 hari. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Untuk mengetahui kombinasi perlakuan dilakukan dengan uji Duncan. Hasil penelitian dari masig-masing perlakuan menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan selama penelitian. Nilai rataan konsumsi pakan selama penelitian P0 (232,53 g ± 9,4), P1 (272 g ± 21,22), P2 (284,15g ± 18,71). P3 (280,82 g ± 16,96) dan P4 (279,27 g ± 12,86). Rataan pertambahan bobot badan selama penelitian P0 (259,53 g ± 20,82) , P1 (216,73 g ± 21,88), P2 (199,73 g ± 5,09), P3 (184,17 g ± 7,86) dan P4 (140,68 g ± 11,72). Rataan konversi pakan selama penelitian P0 (0,90 ± 0,05), P1 (1,26 ± 0,10), P2 (1,42 ± 0,11), P3 (1,53 ± 0,14 dan P4 (1,99 ± 0,14). Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, pertama penambahan tepung ampas tahu dalam pakan sebanyak 20% dapat meningkatkan performan ayam pedaging khususnya konsumsi pakan yaitu sebesar 284,15 ± 18,7 (g/ekor/minggu). Kedua penambahan tepung ampas tahu sebanyak 10% dalam pakan dapat meningkatkan performan ayam pedaging khususnya pertambahan bobot badan yaitu sebesar 216,73 ± 21,88 (g/ekor/minggu) serta dapat menurunkan konversi pakan pada ayam pedaging yaitu sebesar 1,26 ± 0,10.