Pengaruh Perbedaan Umur Terhadap Kualitas Makroskopis Dan Mikroskopis Semen Segar Dan Beku Sapi Pasundan Di BIB Lembang Bandung

Main Author: Chabiburochman, M. Mas’ud
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176845/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan umur terhadap kualitas makroskopis dan mikroskopis semen segar dan beku sapi Pasundan di BIB Lembang Bandung. Penelitian ini dilakukan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang yang berada di Jl. Kayu Ambon, Kayu Ambon, Lembang, Bandung, Jawa Barat 40391. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 20 September 2018 hingga 4 Oktober 2018. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu kajian ilmiah serta referensi dalam upaya meningkatkan kualitas semen pejantan sapi Pasundan. Materi penelitian yang digunakan adalah semen yang berasal dari penampungan semen 1 ekor pejantan sapi Pasundan yaitu Santang (251302). Pengujian semen segar dan beku sapi Pasundan secara makroskopis dan mikroskopis dilakukan oleh tenaga ahli laboratorium BIB Lembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan data primer dari catatan penampungan pihak BIB Lembang selama 3 tahun terakhir. Analisa data dilakukan dengan metode Uji Nonparametrik (Kruskal wallis test), disajikan dengan program SPSS Statistic 16 (Statistic Program for Social Science). Variabel yang diamati meliputi variable volume semen, warna semen, pH semen, konsistensi semen, konsentrasi spermatozoa, motilitas individu spermatozoa, motilitas massa spermatozoa, motilitas before freezing spermatozoa, post thawing motility spermatozoa, recovery rate spermatozoa dan produksi semen beku. Hasil penelitian menunjukkan, rataan volume semen sapi Pasundan dengan umur yang berbeda yaitu umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 5,5 ± 1,6 ml; 6,4 ± 1,9 ml dan 6,6 ± 1,7 ml. Rataan motilitas individu semen pada umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 47,1 ± 14,4%; 56,8 ± 15,6% dan 59,8 ± 13,6%. Hasil penelitian pada variabel warna, konsistensi semen dan motilitas massa spermatozoa menunjukkan bahwa variabel warna semen pada sapi Pasundan umur 2 tahun dan 4 tahun didominasi warna putih susu sebesar 76,3% dan 50%, sedangkan pada umur 3 tahun didominasi warna krem sebesar 52,6%. Persentase konsitensi semen umur 3 tahun memiliki nilai perbandingan persentase konsistensi semen sedang dan encer sebesar 80% dan 20%, sedangkan pada umur 2 tahun dan 4 tahun memiliki nilai tampilan konsistensi sedang dan encernya pada umur 2 tahun 46%; 54% dan 4 tahun sebesar 44%, 56%. Persentasi motilitas massa semen (2+) dan (1+) pada umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 12%; 88%, 48%; 52% dan 58%; 42%. Rataan konsentrasi sel sperma pada umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 1002 ± 372 juta/ml, 866 ± 308 juta/ml dan 1233 ± 272 juta/ml. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkatan umur pada sapi Santang (251302) memiliki pengaruh berbeda terhadap kualitas makroskopis dan mikroskopis semen segar dan beku seperti volume semen, pH, konsistensi, konsentrasi spermatozoa, motilitas individu spermatozoa dan motilitas massa. Sedangkan pada variabel before freezing, post thawing motility, recovery rate dan jumlah straw tidak terdapat pengaruh berbeda nyata terhadap umur sapi Pasundan. Rataan pH semen pada umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 6,72 ± 0,13; 6,71 ± 0,16 dan 6,61 ± 0,16. Rataan motilitas before freezing spermatozoa pada umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 60 ± -%; 60,8 ± 2,4% dan 60,6 ± 1,7% per ejakulasi. Rataan post thawing motility pada umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 41,2 ± 2,5%; 41,2 ± 2,2% dan 40,2 ± 1,0%. Rataan recovery rate pada umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 58,7 ± 3,5%; 58,9 ± 3,2% dan 57,3 ± 1,5%. Rataan jumlah straw yang dihasilkan pada umur 2, 3 dan 4 tahun berturut-turut adalah 160,5 ± 62,9 dosis, 274,8 ± 104,3 dosis dan 282,5 ± 96,3 dosis.