Pengaruh Penggunaan Tepung Kulit Pisang Dalam Pakan Terhadap Proporsi Kulit Telur, Putih Telur Dan Kuning Telur Pada Burung Puyuh

Main Author: Anggraini, Yunita Surya Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176817/
Daftar Isi:
  • Tepung kulit pisang merupakan suatu inovasi untuk menanggulangi biaya pakan burung puyuh yang mahal dan pengelolaan limbah kulit pisang yang tidak terpakai agar tidak mencemari lingkungan serta dapat dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan terhadap proporsi kulit telur, putih telur, dan kuning telur pada burung puyuh dan untuk mengetahui level yang tepat untuk prosentase pengolahan tepung kulit pisang. Pengambilan data dimulai pada tanggal 7 November 2018 sampai dengan 12 Desember 2018. Penelitian dilaksanakan di Desa Ampeldento, Karangploso di kediaman Bapak Syamsul pemilik peternakan puyuh petelur yang sekaligus menyewakan tempat untuk pelaksanaan penelitian. Materi dalam penelitian yang digunakan burung puyuh betina periode Layer umur 47 hari sebanyak 90 ekor dengan egg mash 0,817± 0,81 g/ekor dengan koefisien keragaman 9,96%. Kandang yang digunakan adalah kandang battery 19 buah dengan ukuran panjang x lebar x tinggi, 50 x 50 x 30 cm. Masing – masing petak diisi 5 ekor burung puyuh. Tiap petak dilengkapi dengan tempat pakan, dan tempat minum, penampung ekskreta dan penampung telur. Dengan Peralatan yang digunakan antara lain, kuas untuk membersihkan sisa pakan, timbangan untuk menimbang pakan, plastik klip untuk mewadahi pakan yang takarannya sudah disesuaikan dengan konsumsi pakan burung puyuh, dan botol air mineral untuk memberi minum burung. Pakan yang digunakan adalah pakan pabrik yang diproduksi oleh oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Kulit pisang yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis pisang raja nangka yang masih muda dan diperoleh dari limbah pabrik keripik pisang di kota Malang. Kulit pisang dikeringkan terlebih dahulu lalu digiling di Materia Medika, Batu yaitu sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur untuk dijadikan tepung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diuji meliputi perlakuan penambahan tepung kulit pisang dalam pakan burung puyuh dengan yaitu P0 0% tepung kulit pisang + 100% pakan basal , P1 3,5% tepung kulit pisang + 96,5% pakan basal, dan P2 7% tepung kulit pisang + 93% pakan basal. Variabel yang diamati meliputi proporsi kulit telur, proporsi putih telur dan proporsi kuning telur. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung kulit pisang dalam pakan burung puyuh berpengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap proporsi kulit telur, putih telur, dan kuning telur dengan angka rata- rata proporsi kulit telur P0 8,91% ± 0,53%, P1 8,39 %± 0,88%, P2 8,34%±0,52%, dan proporsi putih telur P0 55,55% ± 2,92%, P1 56,45% ± 2,07%, P2 57, 27% ± 2,32% dan proporsi kuning telur P0 35,55%± 2,96%, P1 35,16% ± 2,23%, P2 34,39% ± 2,10%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung kulit pisang level 3,5% dan 7% dalam pakan pada burung puyuh di penelitian ini memberikan hasil yang tidak berbeda terhadap proporsi kulit telur, putih telur dan kuning telur, penggunaan tepung kulit pisang 7% tidak menurunkan kualitas telur (Proporsi Kulit Telur, Proporsi Putih Telur dan Proporsi Kuning Telur). Saran dari penelitian ini adalah penggunaan 7% tepung kulit pisang dalam pakan dapat digunakan dalam pemeliharaan burung puyuh petelur dan tidak menurunkan kualitas telur (Proporsi Kulit Telur, Proporsi Putih Telur dan Proporsi Kuning Telur).