Analisis Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Dalam Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal Tahun 2010-2015 (Studi Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota Malang)
Main Author: | Apriliani, Dian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1768/1/Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/1768/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/1768/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/1768/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/1768/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/1768/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/1768/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/1768/ |
Daftar Isi:
- Pelaksanaan pelimpahan wewenang distribusi anggaran yang selanjutnya disebut dengan istilah desentralisasi fiskal pada saat ini menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk menjadikan daerahnya menjadi daerah yang mandiri secara keuangan. Akan tetapi, pelaksanaan desentralisasi fiskal tentu memiliki hambatan bagi pemerintah daerah seperti halnya dengan pemerintah Kota Malang. Oleh karena itu, untuk mengetahui pelaksanaan desentralisasi fiskal Kota Malang dapat dilakukan analisis terkait kemandirian keuangan daerah melalui perhitungan rasio kemandirian keuangan daerah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui, menghitung, mendeskripsikan dan menganalisis rasio kemandirian keuangan daerah Kota Malang serta mengkaji faktor pendukung dan penghambatnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskripif kualitatif. Fokus penelitian yang diambil berkaitan dengan rasio kemandirian keuangan daerah yang membandingkan antara Pendapatan Asli Daerah dengan dana bantuan dari pihak ekstern beserta faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Lokasi penelitian bertempat di Kota Malang dengan situs penelitian di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang. Sumber data berupa data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Adapun instrumen penelitian ini terdiri dari peneliti, pedoman wawancara dan catatan lapangan dengan menggunakan analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio kemandirian keuangan daerah Kota Malang masih dalam kategori “rendah” dengan pola hubungan konsultatif. Faktor pendukung kemandirian keuangan daerah Kota Malang yaitu potensi SDM dan potensi sumber daya buatan. Kemudian faktor penghambatnya yaitu potensi SDA dan sumber daya kelembagaan. Saran yang diberikan peneliti hendaknya pemerintah Kota Malang mampu meningkatkan dan mempertahankan potensi pajak non sumber daya alam dan infrastruktur yang menjadi daya unggul Kota Malang.