Induksi Poliploid Pada Kultur Akar Adventif Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) Secara In Vitro

Main Author: Purwaningtyas, Retno
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176787/1/Retno%20Purwaningtyas.pdf
http://repository.ub.ac.id/176787/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahaan NAA atau IAA pada media terhadap pembentukan akar, mengetahui pengaruh kolkisin pada media kultur terhadap induksi poliploid, dan menghasilkan kultur akar poliploid dari tanaman akar wangi. Diperolehnya akar adventif poliploid akan memberikan peluang meningkatkan produksi senyawa vetiver oil melalui kultur akar poliploid. Induksi akar adventif dilakukan dengan mengkultur eksplan tunas pada media MS + IAA atau NAA (1, 3, 5, 7 mg/L). Akar hasil induksi disubkultur pada media MS cair + IAA atau NAA (1, 3, 5, 7 mg/L). Akar hasil multiplikasi diinduksi poliploid pada media MS cair + NAA 5 mg/L + kolkisin (0, 30, 60, 90, 120 mg/L). Hasil menunjukkan pembentukan dan multiplikasi akar adventif in vitro dipengaruhi oleh auksin yang ditambahkan dalam media. Penambahan IAA pada media MS mampu menginduksi pembentukan akar lebih tinggi dibandingkan dengan NAA. Sebaliknya NAA pada media MS memicu multiplikasi lebih cepat dibandingkan dengan IAA. Auksin terbaik untuk inisiasi pembentukan akar adventif in vitro adalah IAA 1 mg/L, sedangkan untuk multiplikasi akar adalah NAA 5 mg/L. Penambahan kolkisin pada media kultur akar mampu menginduksi poliploid akar pada tanaman akar wangi. Kolkisin 30 mg/L dan 120 mg/L mampu menginduksi akar aneuploidi, sedangkan kolkisin 90 mg/L mampu menginduksi akar tetraploid dan mixoploid pada kultur akar. Namun demikian penambahan kolkisin dapat menghambat pertumbuhan kultur akar.