Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Belut (Monopterus Albus) Terhadap Ekspresi Interleukin 1 (Il-1) Dan Jumlah Sel Radangpada Luka Insisi Tikus (Rattus Norvegicus)
Main Author: | Izzati, Baby Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176776/1/BABY%20NUR%20IZZATI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176776/ |
Daftar Isi:
- Luka insisi merupakan salah satu jenis luka yang terjadi akibat mekanisme shearing, yaitu dihasilkan akibat goresan benda-benda tajam yang dilakukan dalam rangka prosedur operasi. Pengobatan luka insisi secara umum menggunakan obat kimia seperti povidon iodine yang dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Alternatif obat yang dapat dimanfaatkan untuk membantu penyembuhan luka insisi yaitu dengan salep ekstrak belut yang mengandung omega 3 dan asam amino yang dapat bersifat antiinflamasi serta membantu pembentukan jaringan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian salep ekstrak belut (Monopterus albus) terhadap luka insisi. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan, Wistar dengan berat 150-200 gram dan berumur 8-12 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok Kontrol Negatif adalah kelompok tikus sehat. Kelompok Kontrol Positif adalah kelompok yang diberi insisi namun tidak diberikan terapi. Kelompok P1 dan P2 adalah kelompok terapi dengan dosis salep ekstrak belut (Monopterus albus) 2% dan 5% pada tikus luka insisi. Parameter yang digunakan adalah ekspresi IL-1 dengan pewarnaan Imunohistokimia (IHK) dan jumlah sel radang dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Analisis data IL-1 kulit dan jumlah sel radang dilakukan dengan metode kuantitatif. Data kuantitatif diolah secara statistik dengan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan Tukey dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi salep ekstrak belut (Monopterus albus) secara signifikan (P<0,05) menurunkan ekspresi IL-1 dan jumlah sel radang pada luka insisi. Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi salep ekstrak belut dapat menurunkan ekspresi IL-1 dan menurunkan jumlah sel radang pada luka insisi tikus.