Pengaruh Pemberian Ekstrak Belut (Monopterus Albus) Terhadap Ekspresi Tumor Necrosis Factor (Tnf-Α) Dan Ketebalan Epidermis Luka Insisi Tikus (Rattus Norvegicus)
Main Author: | Ikhsan, Fairuz |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176758/1/FAIRUZ%20IKHSAN%20FKH%20UB%20%20pdf%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176758/ |
Daftar Isi:
- Luka merupakan suatu keadaan dimana terjadi kerusakan atau hilangnya sebagian jaringan tubuh. Luka insisi adalah luka iris akibat benda tajam yang mencapai kedalaman tertentu dan bersifat terbuka. Pengobatan yang berjenis herbal sudah banyak digunakan. Namun pemanfaatan bahan asal hewan yang dulu jarang dipakai kini mulai digunakan, salah satunya adalah pemanfaatan Belut (Monopterus albus). Belut (Monopterus albus) memiliki kandungan energi dan gizi yang besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian salep ekstrak daging belut (Monopterus albus) terhadap luka insisi. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan, Wistar dengan berat 150-200 gram dan berumur 8-12 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok Kontrol Negatif adalah kelompok perlakuan pada tikus sehat. Kelompok Kontrol Positif adalah kelompok yang dilakukan insisi namun tidak diberikan terapi. Kelompok P1 dan P2 adalah kelompok terapi dengan dosis pemberian ekstrak belut (Monopterus albus) sebanyak 2% dan 5%. Parameter yang diamati adalah ekspresi TNF-α dengan pewarnaan Imunohistokimia (IHK) dan ketebalan epidermis dengan pewarnaan Masson’s Tricome (MT). Analisis data ekspresi TNF-α dan ketebalan epidermis dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan uji lanjutan Tukey dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi ekstrak belut (Monopterus albus) dengan konsentrasi 2% dan 5% secara signifikan (p<0,05) dapat menurunkan ekspresi TNF-α dan meningkatkan ketebalan epidermis. Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi ekstrak belut (Monopterus albus) dapat membantu menurunkan ekspresi TNF-α dan meningkatkan ketebalan epidermis pada luka insisi tikus.