Penggunaan Metode SIA (Sequential Injection Analysis) dalam Penentuan Kadar Formaldehid pada Tahu Kuning yang Dijual di Kota Malang dengan Reagen Acetoacetanilide (AAA)

Main Author: Isarah, Novita Dinda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176752/1/Novita%20Dinda%20Isarah.pdf
http://repository.ub.ac.id/176752/
Daftar Isi:
  • Salah satu bahan tambahan pangan yang berbahaya adalah formaldehid, yang biasanya digunakan untuk mengawetkan beberapa makanan. Berdasarkan International Programme on Chemical Safety (IPCS), batas toleransi formaldehid yang dapat diterima tubuh manusia dalam bentuk makanan adalah sebesar 1-1,5 ppm. Analisis formaldehid secara kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti volumetric, spektrofotometri, maupun kromatografi. Namun, metode-metode tersebut memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu analisis yang lama, volume reagen serta sampel yang banyak, dan sensitifitas rendah. Pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan formaldehid dalam tahu kuning yang dijual di kota Malang dengan metode Sequential Injection Analysis (SIA) menggunakan reagen acetoacetanilide pada berbagai kondisi optimum. Formaldehid akan bereaksi dengan reagen acetoacetanilide dan buffer amonium asetat berdasarkan reaksi Hantzsch, lalu akan membentuk produk berupa senyawa turunan dihidropiridin yang akan diukur serapannya menggunakan detektor spektrofotometer UV pada panjang gelombang 359 nm. Kondisi optimum pembentukan produk terjadi pada pH 7 buffer amonium asetat, konsentrasi etanol 50%, dan laju alir menuju detektor 75 μL/detik. Penentuan formaldehid dengan metode SIA menggunakan reagen acetoacetanilide berdasarkan reaksi Hantzsch memiliki sensitifitas yang tinggi dengan % recovery sebesar 98,7%. Nilai LOD sebesar 0,005 ppm dan LOQ sebesar 0,097 ppm dengan volume sampel dan reagen yang dibutuhkan sedikit, serta menggunakan reagen yang tidak berbahaya dan dapat dilakukan pada suhu ruang.