Konflik Sosial Di Perbatasan Indonesia Dan Republik Demokrat Timor Leste (Studi Kasus Tapal Batas Di Kabupaten Timor Tengah Utara Dan Distrik Oecusse)

Main Author: Nino, Handrianus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176723/
Daftar Isi:
  • Perbatasan merupakan pintu gerbang negara yang sekaligus menjadi pintu internasional antara negara yang satu dengan negara lain, oleh karena itu sudah selayaknya bila wilayah perbatasan menjadi wajah dari negara yang bersangkutan. Namun hal tersebut tidaklah nampak pada kenyataan masyarakat yang berada di Kabupaten Timor Tengah Utara yang berbatasan langsung dengan negara Republik Demokrat Timor Leste karena kenyataan konflik sosial yang beraneka ragam yang terdapat di sana. Oleh karena itu tulisan ini mengkaji mengenai dinamika konflik yang terjadi di wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Republik demokrat Timor Leste terkait konflik tapal batas antara kedua negara. Dengan menggunakan teori konflik sosial yang dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf dan Lewis Coser, peneliti mencoba mengupas kenyataan konflik sosial yang ada di wilayah perbatasan tersebut, dengan menggunakan pendekatan studi kasus dan metode kualitatif, disimpulkan bahwa kenyataan konflik sosial yang ada di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste adalah saling klaim tanah antara kedua masyarakat perbatasan, di mana pihak indonesia menginginkan penetapan tapal batas mengikuti perjanjian adat pada masa pra kolonialisme, sedangkan masyarakat Oecusse menginginkan penetapan tapal batas mengikuti traktat penjajah tahun 1904. Kesimpulan yang lain adalah kenyataan bahwa lemahnya fungsi kontrol yang dilakukan oleh pemerintah yang menyebabkan pembangunan di wilayah zona bebas terabaikan dan menimbulkan konflik antara kedua masyarakat perbatasan antar negara, yang berada di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan masyarakat di Distrik Oecusse.