Efek Terapi Angkak Hasil Fermentasi Beras Menggunakan Monascus Purpureas Terhadap Kadar Ldl, Hdl Dan Gambaran Histopatologi Aorta Pada Tikus Jantan (Rattus Norvegicus) Strain Wistar Model Hiperkolesterolemia

Main Author: Pratolah, Wahyu Sonya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176708/1/WAHYU%20SONYA%20PRATOLAH%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/176708/
Daftar Isi:
  • Hiperkolesterolemia merupakan suatu keadaan dimana kondisi kolesterol melebihi batas normal dalam darah, salah satunya ditandai dengan peningkatan kadar Low Density Lipoprotein (LDL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi angkak terhadap hiperkolesterolemia, ditinjau dari kadar LDL, HDL, dan histopatologi aorta. Angkak merupakan hasil fermentasi beras oleh Monascus purpureas yang memiliki kandungan lovastatin, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan antikolesterol. Lovastatin bekerja menghambat HMG-CoA reduktase (Hydroxy-methyl-glutaryl Coenzyme A). Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih jantan Rattus norvegicus strain Wistar. Pembuatan hewan model hiperkolesterolemia dengan induksi hiperkolesterol selama 28 hari. Terapi dilakukan selama 14 hari menggunakan angkak dosis 0,5 gram/kgBB, 1 gram/kgBB, dan 1,5 gram/kgBB. Kadar LDL dan HDL dianalis menggunakkan One Way Analisis Of Variane (ANOVA) dan dilanjutkan uji lanjutan Tukey 5% jika terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan, histopatologi aorta dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui adanya sel-sel inflamasi dan perlemakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian angkak dengan dosis berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar HDL, dimana angkak dengan dosis 1,5 gram/kgBB paling efektif untuk menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL pada tikus model hiperkolesterolemia. Histopatologi aorta menunjukkan adanya penurunan sel-sel inflamasi pada tunika adventisia serta perlemakan pada tikus terapi dibandingkan dengan tikus model hiperkolesterolemia. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi angkak dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL, serta menurunkan sel-sel inflamasi dan perlemakan pada tunika adventisia aorta tikus model hiperkolesterolemia.