Pengaruh Pemberian Infusa Daun Beluntas (Pluchea Indica L.) Terhadap Ekspresi Tnf-Alfa Dan Gambaran Histopatologi Duodenum Pada Mencit Balb-C Model Diare Hasil Induksi Castor Oil
Main Author: | Rose, Desy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176685/1/Desy%20Rose_155130107111039%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176685/ |
Daftar Isi:
- Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan frekuensi buang air besar meningkat disertai perubahan bentuk dan konsistensi feses. Diare dapat disebabkan oleh gangguan osmotik, gangguan sekresi, dan gangguan motalitas usus. Paparan castor oil terhadap hewan coba dapat menyebabkan diare karena castor oil ini mengandung senyawa asam risinoleat yang berperan sebagai efek pencahar pada hewan yang mengonsumsinya. Penyakit diare diyakini dapat diobati dengan tumbuhan daun beluntas karena mengandung flavonoid dan tannin, zat-zat ini berperan dalam mengobati penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek kuratif infusa daun beluntas sebagai antidiare pada mencit balb-c model diare hasil induksi castor oil. Penelitian ini menggunakan enam kelompok perlakuan dengan 4 kali pengulangan yaitu kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (diinduksi castor oil 0,5 mL), kelompok pembanding (diinduksi castor oil 0,5 mL dan terapi noritâ 0,8 mL), kelompok perlakuan 1 (diinduksi castor oil 0,5 mL dan terapi infusa daun beluntas 5% sebanyak 0,75 mL), kelompok perlakuan 2 (diinduksi castor oil 0,5 mL dan terapi infusa daun beluntas 10% sebanyak 0,75 mL), kelompok perlakuan 3 (diinduksi castor oil 0,75 mL dan terapi infusa daun beluntas 20% sebanyak 0,75 mL). Terapi dilakukan selama 1 hari. Parameter penelitian ini adalah gambaran histopatologi kerusakan villi dan sel epitel duodenum. Hasil penelitian terapi infusa daun beluntas 5%, 10%, dan 20% menunjukkan perubahan pada mukosa duodenum dengan berkurang nya erosi epitel, ruptur villi, dan penurunan ekspresi TNF-a, konsentrasi 20% tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan kelompok sehat/kontrol negatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa infusa daun beluntas konsentrasi 20% adalah konsentrasi terbaik yang efektif dalam mengatasi diare, ditandai dengan menurunnya ekspresi TNF-a dan mengurangi kerusakan yang lebih parah dari gambaran histopatologi pada duodenum mencit.