Kombinasi Pemberian Diet Tinggi Sukrosa Dengan Modifikasi Multiple Low Dose Streptozotocin Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model Diabetes Melitus Tipe 2 Terhadap Cd8 Dan Histopatologi Ginjal

Main Author: Nazzilla, Farazia Suryati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176683/1/Farazia%20Suryati%20Nazzilla-155130107111036%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/176683/
Daftar Isi:
  • Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berkaitan dengan peningkatan glukosa darah secara kronik dan kelainan kerja insulin. Bahan diabetogenik yang digunakan untuk menghasilkan hewan model diabetes tipe-1 dan tipe-2 dalam penelitian adalah streptozotocin (STZ). Sukrosa digunakan untuk memperparah kondisi hiperglikemi dan kerusakan sel β pankreas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian diet tinggi sukrosa dan induksi Multiple Low Dose STZ terhadap kadar CD8 dan histopatologi ginjal pada tikus model diabetes melitus tipe 2. Hewan coba penelitian eksperimental ini berupa tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar jantan, berat badan 180-200g dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (K-), Kelompok injeksi (K+) Multiple Low Dose STZ dosis 30 mg/kg BB, Kelompok injeksi (P1) Multiple Low Dose STZ dosis 30 mg/kg BB dan sukrosa 20% .Kelompok injeksi (P2) Multiple Low Dose STZ dosis 30 mg/kg BB 2 kali pada hari ke-6 dan ke-7 dan sukrosa 30% selama 7 hari. Injeksi STZ diberikan pada hari ke-6 dan 7, sedangkan sukrosa peroral selama 7 hari Pengukuran CD8 dilakukan dengan uji flowcytometry sedangkan histopatologi ginjal dianalisa menggunakan pewarnaan hematoksilin eosin. Hasil pada penelitian ini adalah induksi STZ 30 mg/kg BB dan diet tinggi sukrosa 20% dan 30% tidak menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap kadar CD8 ginjal sedangkan hasil pengamatan histopatologi ginjal menunjukan perubahan morfologi berupa nekrosis dan deskuamasi epitel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Multiple Low Dose STZ 30 mg/kg BB dan diet tinggi sukrosa 20% dan 30% pada tikus putih model diabetes melitus tipe 2 dapat digunakan untuk membuat hewan model diabetes mellitus tipe 2 dengan tidak merusak fungsi ginjal.