Pengaruh Penambahan Cuka Apel dalam Pakan dan Air Minum terhadap Jumlah Mikroflora Usus Halus Ayam Pedaging
Main Author: | Sa’adah, Khotimatus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176680/ |
Daftar Isi:
- Feed additive yang umum digunakan untuk meningkatkan produktivitas ayam pedaging yaitu antibiotik. Penggunaan antibiotik dapat menimbulkan residu jika dosis dan waktu pemberian yang tidak tepat, yang berpengaruh secara langsung pada kesehatan manusia sebagai konsumen, sehingga perlu dicari bahan pakan yang dapat menggantikan antibiotik dan aman untuk dikonsumsi. Salah satu pengganti antibiotik yaitu acidifier atau asam organik yang umumnya berbentuk asam asetat, asam sitrat, dan asam propionat. Acidifier mampu memberikan pengaruh positif pada saluran pencernaan dalam mengontrol mikroflora saluran pencernaan ayam pedaging. Cuka apel merupakan hasil fermentasi buah apel dengan bantuan yeast yang memiliki banyak kadar asam asetat, oleh karena itu cuka apel diharapkan dapat menjadi acidifier. Penelitian ini dilaksanakan pada 5 November 2018 sampai 10 Desember 2018 di RT 18 RW 06 Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso. Uji mikroflora dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya pada tanggal 11 Desember sampai 13 Desember 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan cuka apel dalam pakan dan air minum terhadap jumlah mikroflora usus ayam pedaging meliputi BAL, Escherichia coli, dan Salmonella sp. serta mengetahui pengaruh berbagai level penambahan cuka apel sebagai acidifier dalam pakan dan air minum terhadap jumlah mikroflora usus ayam pedaging meliputi BAL, Escherichia coli, dan Salmonella sp. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi baik bagi mahasiswa maupun peternak, sebagai bahan pertimbangan dalam menggantikan acidifier pada pakan atau air minum ayam pedaging melalui penggunaan cuka apel. Materi yang digunakan untuk penelitian ini adalah Day Old Chick (DOC) unsex strain Lohmann produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. yang telah diberi triple vaccine. Total ayam pedaging yang digunakan sebanyak 200 dengan rata-rata bobot badan ayam sebelum perlakuan adalah 44,13 ± 3,87 dan nilai koefisien keragaman sebesar 8,76%. Acidifier yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cuka apel komersial dengan merk Biofito®. Sistem perkandangan yang digunakan adalah litter yang disekat menjadi 40 petak yang dibagi berdasarkan perlakuan yang berbeda menurut denah kandang dengan ukuran 70 x 70 x 60 cm. Pakan yang digunakan yaitu pakan basal komersial CP511B produksi PT Charoen Pokhpand Indonesia (starter) dan Palma PB-1 produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (finisher). Air minum yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumur yang diberikan secara ad libitum. Penelitian ini menggunakan metode percobaan in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah pemberian cuka apel melalui pakan (B0) dan air minum (B1), faktor 2 adalah level penggunaan cuka apel yang tersarang pada faktor 1, terdiri dari 0% (L0), 0,2% (L1), 0,4% (L2), 0,6% (L3), dan 0,8% (L4). Penelitian ini menggunakan 10 perlakuan dan 4 ulangan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah koloni bakteri asam laktat (BAL), Escherichia coli dan Salmonella sp. pada ileum ayam pedaging. Perlakuan yang diberikan adalah B0L0 : Pakan basal tanpa penambahan cuka apel B0L1 : Pakan basal + 0,2% cuka apel, B0L2 : Pakan basal + 0,4% cuka apel, B0L3 : Pakan basal + 0,6% cuka apel, B0L4 : Pakan basal + 0,8% cuka apel, B1L0 : Air minum tanpa penambahan cuka apel, B1L1 : Air minum + 0,2% cuka apel, B1L2 : Air minum + 0,4% cuka apel, B1L3 : Air minum + 0,6% cuka apel dan B1L4 : Air minum + 0,8% cuka apel. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap pola tersarang. Apabila hasil yang diperoleh berbeda atau signifikan, dilanjutksan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan penambahan cuka apel dalam pakan dan air minum memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap jumlah koloni BAL, Escherichia coli dan Salmonella sp. Jumlah koloni BAL tertinggi yaitu pada perlakuan B1 sebesar 9,03 ± 0,15 log CFU/g, sedangkan jumlah koloni Escherichia coli terendah yaitu sebesar 5,52 ± 0,56 log CFU/g dan Salmonella sp. sebesar 4,82 ± 0,25 log CFU/g diberikan oleh perlakuan B0. Pengaruh level penambahan cuka apel yang tersarang dalam pakan dan air minum memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap jumlah koloni BAL, Escherichia coli dan Salmonella sp. Jumlah koloni BAL tertinggi sebesar 9,41 ± 0,64 log CFU/g dan Escherichia coli terendah sebesar 4,92 ± 0,41 log CFU/g yaitu dengan pemberian cuka apel sebanyak 0,6% yang diberikan melalui pakan (B0L3), namun jumlah koloni Salmonella sp. terendah sebesar 4,57 ± 0,11 log CFU/g yaitu dengan penambahan cuka apel sebanyak 0,8% yang diberikan melalui pakan (B0L4). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penambahan cuka apel sebagai acidifier dalam pakan dapat mengurangi jumlah koloni Escherichia coli dan Salmonella sp. dibandingkan melalui air minum dalam usus halus ayam pedaging, serta level penambahan cuka apel sebagai acidifier sebanyak 0,6% dapat meningkatkan jumlah koloni BAL dan menurunkan jumlah koloni Escherichia coli dalam usus halus ayam pedaging.