Pengaruh Pemberian Diet Tinggi Sukrosa Danmultiple Low Dosestreptozotocinterhadapkadar Relatif Il- 6 Dan Histopatologi Pankreas Tikus (Rattus Norvegicus) Model Diabetes Melitus Tipe 2
Main Author: | Aljauhari, Fatta Nurhuda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176678/1/FATTA%20NURHUDA%20ALJAUHARI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176678/ |
Daftar Isi:
- Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Mekanisme dari streptozotocin dalammerusak sel β panKreas yaitu melalui alkilasi DNA. Diabetes pada hewan model diabetes melitus tipe 2 diinduksi oleh pemberianmultiple low dose streptozotocin (MLD STZ) dengan dosis 30 mg/kg BB.Induksi STZ diselingi dengan sukrosa yang diberikan secara oral. Pemberian sukrosa berfungsi untuk memperparah dan mempertahankan kondisi hiperglikemia pada hewan model. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian diet tinggi sukrosa dan induksi MLD STZ terhadap kadar interleukin 6 (IL-6) dan histopatologi pankreas pada tikus model diabetes melitus tipe 2. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar glukosa darah, kadar IL-6 pankreas dan histopatologi pankreas. Hewan coba pada penelitian eksperimental ini berupa tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar jantan dengan rata-rata berat badan adalah 180-200 g yang dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (K-), Kelompok injeksi MLD STZdosis 30 mg/kg BB 2 kali pada hari ke-6 dan ke-7 (K+), Kelompok injeksi MLD STZ dosis 30 mg/kg BB 2 kali pada hari ke-6 dan ke-7 dan sukrosa 20% selama 7 hari (P1), Kelompok injeksi MLD STZdosis 30 mg/kg BB 2 kali pada hari ke-6 dan ke-7 dan sukrosa 30% selama 7 hari (P2). Perhitungan kadar relatif IL-6 pankreas dilakukan menggunakan uji flowcytometri sedangkan histopatologi pankreas dianalisa secara deskriptif menggunakan pewarnaan hematoksilin eosin.Hasil pada penelitian ini adalah induksi STZ 30 mg/kg BB dan diet tinggi sukrosa 20% dan 30% tidak menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap kadar IL-6 pankreas sedangkan hasil pengamatan histopatologi pankreas menunjukan perubahan morfologi berupa degenerasi pada sel di pulau langerhan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Induksi MLD STZ 30 mg/kg BB dan diet tinggi sukrosa 20% dan 30% pada tikus putih model diabetes melitus tipe 2 tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar relatif interleukin 6 pankreas namun menunjukan perubahan morfologi terhadap sel β pankreas.